Mobilisasi Militer India Masif, Militer China Mundur Selangkah
- Hindustan Times
VIVA – Ketegangan antara pasukan Angkatan Bersenjata India (BSS) dan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di sepanjang Line of Actual Control (LAC) Ladakh, Lembah Galwan terus meningkat.Â
Baru-baru ini pemerintah India telah menambahkan sekitar 9.000 prajurit Angkatan Bersenjata India (BSS) ke Ladakh untuk melakukan siaga penuh dalam menghadapi kekuatan militer China di pangkalan militer terbarunya, yaitu di Point 14 atau di lokasi bentrok fisik pertengahan Juni 2020 lalu.
Mobilisasi pasukan militer India itu pun langsung direspon oleh pasukan PLA China yang berada di Lembah Galwan, Ladakh. Militer China hari ini memutuskan untuk menggeser barak militer mereka alias mundur dari lokasi bentrokan di Titik Point 14. Namun, sayangnya mereka hanya mundur sejauh 1 kilometer dari pangkalan militer yang sebelumnya dibuat pasca-bentrokan berdarah pada 15 Juni lalu.
"Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mungkin telah pindah kembali dengan 1 hingga 1.5 km dari situs gesekan di Lembah Galwan. PLA terlihat mengeluarkan tenda dan bangunan di Patroli Point 14," kata salah satu sumber militer India dikutip VIVA Militer dari Hindustan Times, Senin, 6 Juli 2020.
Belum diketahui pasti penyebab mundurnya pasukan militer China dari pangkalan militer buatannya di Point 14 tersebut.Â
Namun, perlu diketahui, pada tanggal 30 Juni lalu, komandan pasukan militer China dan komandan pasukan India menggelar pertemuan diplomasi di Ladakh. Pihak India menegaskan kembali permintaannya untuk mundurnya pasukan Tiongkok dari beberapa titik friksi di sepanjang LAC dan mencari pemulihan status quo ante (awal April) di area-area utama seperti Pangong Tso, Lembah Galwan dan Depsang yang diklaim India sebagai wilayahnya.Â
Selang beberapa hari dari pertemuan dua komandan pasukan penjaga perbatasan itu bertemu, Pemerintah India sesumbar akan mendatangkan sejumlah pesawat tempur MiG-29 dan sistem peluncur rudal S-400 Triumph buatan Rusia dalam waktu dekat ini untuk menghadapi kekuatan militer China di sepanjang garis batas LAC, Ladakh. Bahkan, Perdana Menteri India Narendra Modi secara langsung menyempatkan diri untuk mendatangi Ladakh untuk memeriksa kesiapan pasukan militer India dalam menghadapi kekuatan China yang mencoba mendominasi di garis batas yang dinilai sangat strategis itu.Â