China Berulah, Vietnam dan Filipina Kecam Latihan Militer China
- Business Insider
VIVA – Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) kembali membuat ulah di perairan Laut China Selatan. Kali ini pasukan militer Xi Jinping itu menggelar latihan militer di Pulau Paracel dekat Laut China Selatan yang disengketakan oleh Vietnam.
Latihan militer China itu pun sontak saja membuat Vietnam dan tetangganya, Filipina geram. Vietnam dan Filipina menuding latihan militer China di Laut China Selatan itu sebagai salah satu bentuk provokasi tingkat tinggi China yang dapat membuat ketegangan di wilayah Laut China Selatan.
Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana menyatakan, latihan militer yang dilakukan tentara China selama lima hari di Pulau Paracel itu sangat provokatif. Dia menuding China sengaja menciptakan ketegangan di sekitar Laut China Selatan dengan negara-negara tetangga yang berada di wilayah Laut China Selatan.
Meskipun Filipina tidak memiliki klaim atas Pulau Paracel, Lorenzana mengatakan, latihan militer China yang dilakukan di luar perairannya sendiri tidak dapat ditolerir
.
"Itu sangat memprihatinkan, kami melihatnya dengan khawatir," katanya Lorenzana kepada forum keamanan ASEAN dikutip VIVA Militer dari Reuters, Jum'at, 3 Juli 2020.
"Melakukannya di daerah yang diperebutkan maka Anda tahu, itu akan membunyikan lonceng alarm untuk semua penuntut," tambahnya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Vietnam menyebut latihan militer yang dilakukan militer China sejak tanggal 27 Juni itu merupakan pelanggaran kedaulatan yang dapat merusak hubungan Beijing dengan Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Thi Thu Hang menyatakan, pihaknya sudah mengirim nota diplomatik ke China untuk menentang latihan-latihan yang menurutnya telah melanggar kedaulatan Vietnam. "Latihan itu semakin memperumit situasi, dan merusak hubungan antara China dan ASEAN", kata Thu Hang.
Untuk diketahui, Vietnam mengklaim Pulau Paracel masuk dalam peta wilayah negaranya, sementara China pun demikian. Cina mengklaim yurisdiksi historis lebih dari 80 persen Laut China Selatan.
Baca: Kunjungi Ladakh, Perdana Menteri India Kumpulkan Pasukan di Perbatasan