Tentara Cantik Amerika yang Hilang Ternyata Diculik, Pelaku Bunuh Diri

VIVA Militer: Vanessa Guillen
Sumber :
  • Polisi Militer Amerika

VIVA –  Misteri hilangnya tentara cantik Amerika Serikat bernama Vanessa Guillen mulai menunjukkan titik terang. Gadis berusia 20 tahun itu diduga kuat telah dihilangkan dengan sengaja alias diculik.

Setelah Korut, Kini Giliran Korsel Luncurkan Rudal Balistik ke Laut Kuning

Dan yang lebih mengejutkan, pelaku ternyata juga tentara Amerika yang sama-sama bertugas di Resimen Kavaleri 3 di Fort Hood.

Perbuatan pelaku menghilangkan Vanessa terungkap setelah Angkatan Darat Amerika menemukan pelaku kabur dari markas dan berjalan kaki ke sebuah rumah di wilayah Killeen Texas.

Alasan Trump Menang Pemilu AS dan Dampaknya Bagi Indonesia

Namun, berdasarkan laporan resmi Divisi Investigasi Kriminal (CID) Angkatan Darat Amerika Serikat  dikutip VIVA Militer, Jumat 3 Juli 2020, pelaku nekat mengakhiri hidup dengan jalan bunuh diri, dia nekat menembak kepalanya saat petugas kepolisian berusaha menangkapnya.

"Sementara lembaga penegak hukum, tak termasuk Agen Khusus CID Angkatan Darat, berusaha melakukan kontak dengan tersangka, tersangka dilaporkan memperlihatkan senjata dan bunuh diri. Nama Prajurit tidak akan umumkan pada saat ini sambil menunggu persetujuan dari keluarganya," tulis CID.

Bunuh Ilmuwan Nuklir Iran, 3 Mata-mata Israel Dihukum Mati

Seperti diketahui, Vanessa dilaporkan pada 22 April 2020.  Dia menghilang tempat parkir Markas Besar Insinyur Regimental Resimen Kavaleri 3. Terakhir kali terlihat memakai baju kaus berwarna hitam.

Yang sangat anehnya, kunci mobil, kunci kamar barak, kartu identitas prajurit dan dompet milik Guillen ditemukan di ruangan gudang senjata di tempat dia bertugas.

Baca: Irak Membara, Perang Pecah di Baghdad Militer Mau Tumpas ISIS

VIVA Militer: Donald Trump dan Benjamin Netanyahu

Media AS Sebut Trump Tak Akan Ancam Embargo Pasokan Senjata ke Israel, Ini Alasannya

Presiden terpilih AS Donald Trump kemungkinan tidak akan mengancam Israel dengan membatasi pengiriman senjata dan pendanaan militer, lapor The Wall Street Journal (WSJ).

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024