Seandainya Militer China Perang Udara Lawan India, Siapa yang Menang?

VIVA Militer: Pesawat tempur China, Chendu J-20
Sumber :
  • SouthFront

VIVA – Hubungan China dan India memang tengah memanas. Setelah bentrok yang mengakibatkan korban tewas dari pihak militer kedua negara beberapa waktu lalu, kini India maupun China berlomba-lomba unjuk kekuatan. Nah, saat ini mari mencoba membandingkan kekuatan kedua negara tersebut.

3 Pesawat Macan Hitam TNI Tempel Jet Supersonik Mahal Malaysia Kitari Langit Selat Terpadat Dunia

Tensi tinggi yang mengerucut di wilayah Landakh, perbatasan China dan India, kini menjadi fokus perhatian dunia. Ancaman kedua negara benar-benar bentrok kekuatan tentu sangat dikhawatirkan. Dua-duanya negara besar yang tentu punya kekuatan militer di atas rata-rata.

Nah tentu menarik jika membandingkan kekuatan militer kedua negara saat perang harus terjadi di angkasa. Bagaimana kekuatan udara kedua negara? Lalu siapa yang akan menjadi jawara saat kedua negara harus perang lewat angkatan udaranya masing-masing?

Langgar Aturan, Puluhan Jet Tempur Israel F-35 Masuk Wilayah Udara Iran saat Hari Penyerangan

Pengarang chanel Wings of War Telegram mencoba mengulas kekuatan udara China dan India. Berikut paparannya:

Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China
Angkatan Udara China (Chinese Air Force) saat ini menduduki peringkat tiga dunia untuk jumlah pesawat udara (minus drone). Menurut laporan tahunan World Air Forces 2020 dalam studinya, dari data Desember 2019, total pesawat udara China mencapai 3.210 unit. Urutan pertama dan kedua yang terbanyak masih menjadi milik Amerika Serikat dan Rusia. 

Momen Apik 7 Pesawat Tempur TNI AU Kawal dan Memberikan Penghormatan kepada Jokowi di Langit Jawa

Sayangnya, untuk data drone atau pesawat tanpa awak milik China masih misteri. Namun dalam beberapa kesempatan China telah menguji beberapa drone dan pesawat tanpa awak (UAV) yang memang sengaja dipamerkan ke dunia. Terakhir yang menjadi andalan China adalah CAIG Wing Long yang jumlah sekitar 100 unit lebih.

Berbicara soal pesawat tempurnya, China sendiri memang tengah ngebut untuk memproduksi pesawat tempur. Ada pesawat pembom H-6 yang merupakan replika dari pesawat pembom legendaris Uni Soviet, Tu-16s, yang begitu tenar di era tahun 1960-an. 

Tak hanya pesawat tempur, China dalam beberapa tahun terakhir juga tengah gencar memproduksi helikopter tempur. Dan yang menjadi poin penting, Angkatan Udara China sendiri tak pernah lagi terlibat perang sejak satu abad terakhir. Tapi Negeri Tirai Bambu ini selalu rutin unjuk kekuatan dengan menggelar latihan militer.

Angkatan Udara India (Indian Air Force)

Angkatan Udara India sendiri menduduki peringkat empat dunia. Dari data World Air Forcers 2020, per Desember 2019 lalu, kekuatan udara India sebanyak 2.123 pesawat tempur. Pesawat tempur andalan Angkatan Udara India saat ini adalah Sukhoi-30MKI. 

Yang menarik, India juga punya pesawat pembom baru yakni Rafale dan Tejas. Tak hanya pesawat tempur, kekuatan udara India juga didukung helikopter tempur yang memang masih sebatas pengembangan dari pesawat buatan Amerika Serikat Apache AH-64E.

Secara umum, kekuatan udara India memang masih bergantung dengan produk negara lain seperti Amerika Serikat, Rusia dan Prancis. Untuk industri pesawat tempur dalam negerinya memang kurang berkembang dibandingkan China. 

Siapa yang pemenangnya?

Kedua negara secara kekuatan armada udaranya sebenarnya masih berimbang. Jadi secara tidak langsung yang menentukan adalah kemampuan pilot-pilot mereka saat berhadapan di angkasa.

Yang juga pantas dicermati, saat China menggunakan pesawat fighter J-20 dan Su-35 maka India pasti akan menurunkan Su-30 sebagai penangkalnya. Dengan kata lain, siapa yang paling minimal membuat kesalahan kemungkinan besar akan menjadi pemenang. 

Faktor lain yang bakal menentukan pemenangnya adalah peran 'pihak ketiga' dalam hal ini Rusia. Ya, pemerintah Rusia tentu akan 'bahagia' mengingat negara  tersebut saat ini tengah terlibat kontrak dalam penguatan angkatan udara China maupun India.

Kesimpulannya, Rusia tentu yang paling diuntungkan. Dan siapa yang berhasil memenangkan diplomasi dengan Rusia tentu akan mendapat keuntungan saat harus berhadapan di udara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya