Rusia Membalas, Tentara Amerika Disebut Cuma Bikin Rusuh Perang Suriah
- Daily Sabah
VIVA – Respons keras dilontarkan Rusia pasca pernyataan keras Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), David Schenker. Lewat Schenker, AS menegaskan bahwa Rusia harus angkat kaki dari Suriah.
Rusia dan Amerika adalah dua negara yang terlibat dalam Perang Saudara Suriah, dari 2011 sampai sekarang. Amerika mendukung Pasukan Demokratik Suriah sejak 2012 hingga saat ini.
Sementara itu, Rusia berada di kubu Presiden Bashar al-Assad, bersama Iran dan Hizbullah. Rusia ikut mendukung pemerintah al-Assad sejak 2015, dan dianggap Amerika sebagai tamu tak diundang yang membuat situasi konflik di Suriah semakin kacau.
Menanggapi hal ini, Kementerian Luar Negeri Rusia pun memberikan balasan yang juga keras. Dalam pandangannya, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut bahwa Amerika hanya bisa membawa malapetaka di Suriah dan Timur Tengah.
"Apa yang dibasa AS di Timur Tengah selama 20 tahun terakhir hanyalah kematian dan kehancuran," ujar Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, dikutip VIVA Militer dari KCNA.
Awal Juni lalu, Kedutaan Rusia untuk Amerika yang berkedudukan di Washington, juga sempat menyatakan hal yang sama. Rusia menegaskan bahwa keterlibatannya di konflik Suriah adalah atas permintaan langsung dari al-Assad.
Menurut Rusia, Amerika lah yang menjadi tamu tak diundang. Mengutip laporan The Guardian, Rusia menegaskan, sejumlah pasukan Amerika yang ada di Suriah adalah ilegal. Sebab, pendudukan militer Amerika di Suriah tidak diketahui ataupun disetujui oleh Dewan Keamanan PBB.
"Menanggapi seruan Asisten Sekretaris Negara, David Schenker, 'agar Rusia angkat kaki dari Timur Tengah'. Kami ingin mengingatkan: Militer Rusia yang ditempatkan di Suriah adalah atas permintaan pemerintah Suriah," bunyi pernyataan Kedutaan Besar Rusia di Amerika.
"Pertanyaan sebenernya di sini: Apa alasan bagi Amerika untuk menduduki sejumlah wilayah di negara berdaulat ini? Sejauh yang kami tahu, tidak ada di antara mereka yang sah. Baik otoritas resmi maupun Dewan Keamanan PBB tidak pernah menyetujui penempatan pasukan Amerika," lanjut pernyataan Kedutaan Besar Rusia di AS.