Warganet India Sindir Militer China, Disebut Tentara TikTok
- sputniknews.com
VIVA – India dan China sebagai dua negara di Asia yang memiliki senjata nuklir, kini berada dalam ketegangan diplomatik dan militer. Hal ini terjadi menyusul bentrokan di perbatasan kedua negara, yang belum pernah terjadi sejak 40 tahun terakhir.
Bentrokan pada 15 Juni lalu di Lembah Galwan yang disengketakan, menyebabkan 20 tentara India tewas. China hingga kini belum secara resmi menyatakan berapa korban tewas.
Baru-baru ini harian resmi pemerintah China, Global Times, mengunggah sebuah video di Twitter yang memperlihatkan tentara China yang berjaga di Line of Actual Control (LAC), sedang mempraktikan 'pelatihan tidur'.
Video yang direkam dengan aplikasi TikTok menunjukkan sekelompok tentara China sedang tidur dengan senjata dan pakaian seragam lengkap, tiba-tiba beraksi cepat ketika mereka merasa senjata mereka direbut.
"Bahkan tidur dengan kelelahan setelah latihan intensif, mereka tidak akan membiarkan siapa pun mengambil senjata mereka. Inilah arti senjata bagi tentara Tiongkok," tulis keterangan video yang diunggah Global Times, dikutip Sputniknews.
Menanggapi video tersebut, pengguna media sosial India yang berselisih dengan China ikut memberikan komentar pedas. Mereka menyebut tentara China bertindak berlebihan bahkan menyebut mereka sebagai Tentara TikTok.
Di India, sentimen publik terhadap China semakin meluas menyusul pecahnya ketegangan di wilayah perbatasan Lembah Galwan di Ladakh. Banyak orang India, termasuk tokoh masyarakat dan selebritas terkemuka, menyerukan tagar #BoycottMadeInChina, yang mencakup serangkaian produk, mulai dari telepon pintar hingga bola lampu.
Pada 15 Juni, pasukan India dan Cina terlibat dalam bentrokan keras di Ladakh, yang menyebabkan kematian 20 tentara India. Menyusul pertempuran mematikan, dua pihak telah melakukan beberapa putaran negosiasi untuk mengurangi ketegangan di wilayah yang disengketakan dan telah sepakat untuk melepaskan diri dari titik gesekan.