Nama Prabowo Masuk dalam Undangan Parade Militer Rusia
- Washington Times
VIVA – Perwakilan 27 negara dipastikan hadir dalam peringatan Hari Kemenangan Uni Soviet atas Nazi (Victory Day) yang ke-75, di Lapangan Merah, Moskow, Rabu 24 Juni 2020.
Ternyata, nama Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, ada dalam salah satu daftar final tamu undangan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Data kehadiran Prabowo dikonfirmasi langsung oleh Kementerian Pertahanan Rusia, yang dikutip VIVA Militer.
"Menteri Pertahanan Republik Indonesia akan hadir sebagai tamu kehormatan pada perayaan yang didedikasikan untuk peringatan 75 tahun Kemenangan dalam Perang Patriotik Raya 1941-1945," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Prabowo menjadi salah satu perwakilan dari tujuh negara Asia yang diundang dalam acara peringatan tersebut.
Selain itu, Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan bahwa Prabowo melakukan pembicaraan langsung dengan Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Kolonel Jenderal Alexander Fomin, Selasa 23 Juni 2020.
Dalam perbincangannya, Prabowo dan Fomin disebut sepakat untuk meningkatkan kerjasama bilateral Indonesia dan Rusia, terutama di bidang militer.
"Pada 23 Juni, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Kolonel Jenderal Alexander Fomin mengadakan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto," pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
"Selama pembicaraan, kedua pihak membahas masalah kerjasama militer, teknis militer, dan menyatakan minat bersama untuk semakim memperkuat kerjasama bilateral di bidang ini," lanjut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Selain Prabowo, hadir pula tiga menteri pertahanan lainnya, Mayor Jenderal Begench Gundogdyev (Turkmenistan), Rajinath Singh (Menteri Pertahanan India) dan Wei Fenghe (Menteri Pertahanan China).
Sementara itu, empat negara Asia lain diwakili langsung oleh presidennya. Kelima presiden dari negara kawasan Asia yang hadir adalah Kassym-Jomart Tokayev (Kazakhstan), Sooronbay Jeenbekov (Kirgistan), Emomali Rahmon (Tajikistan), dan Shavkat Mirziyoyev (Uzbekistan).
Sayang, Presiden China, Xi Jinping, tak hadir dalam peringatan ini. Jinping memilih mengutus Fenghe, yang kabarnya membawa misi pembicaraan terkait konflik dengan India.
