VIDEO: Rudal Baru Amerika yang Bisa Hancurkan China Kurang 1 Jam

VIVA Militer: Rudal Common Hypersonic Glide Body (C-HGB) Amerika Serikat (AS)
Sumber :
  • US Naval Institute

VIVA – Tak perlu disangsikan lagi bahwa Amerika Serikat (AS) tengah menghadapi ancaman dari sejumlah negara, semisal China dan Iran. Kekuatan militer dan sistem persenjataan kerap ditunjukkan China, semakin hari semakin meningkat.

Media AS Sebut Trump Tak Akan Ancam Embargo Pasokan Senjata ke Israel, Ini Alasannya

Sebuah rudal mahadahsyat tengah dikembangkan Amerika, seiring ketegangan dengan China. Menurut laporan The National Interest yang dikutip VIVA Militer, AS baru saja berhasil melakukan uji coba terhadap rudal C-HGB (Common Hypersonic Glide Body).

Sebuah video yang menunjukkan rudal C-HGB tengah bersiap meluncur, diunggah oleh akun Youtube resmi Angkatan Laut AS (US Navy). Video berdurasi menunjukkan detik-detik rudal C-HGB diluncurkan dari sebuah tempat rahasia.

Alasan Trump Menang Pemilu AS dan Dampaknya Bagi Indonesia

Ternyata, video tersebut adalah proses uji coba rudal C-HGB. Terlihat, rudal dengan warna dominan putih ini memiliki bentuk runcing layaknya rudal-rudal lain.

Rudal C-HGB adalah senjata yang lahir berkat kerjasama dua kesatuan Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces), Angkatan Darat (US Army) dan Angkatan Laut. Kerjasama dua satuan ini kemudian di Badan Proyek Riset Lanjut Pertahanan AS (DARPA), agensi penelitian dan pengembangan milik Departemen Pertahanan AS.

Pemerintah China Berusaha Melakukan 'Konfuniasisasi' Islam di Tiongkok?

Angkatan Darat AS punya rencana untuk menggabungkan rudal C-HGB dengan sistem pertahanan rudal darat. Sementara itu, US Navy akan memasang rudal C-HGB di sejumlah kapal perang.

Rudal C-HGB nantinya akan dipasang di beberapa kapal selam Angkatan Laut, semisal kapal selam Blok V kelas Virgina, kapal selam rudal kendali kelas Ohio, dan kapal perusak rudal kendali kelas Zumwalt.

Pidato Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS

Media AS Sebut Peretas China Sadap Telepon Pengacara Trump

FBI Amerika Serikat mengabari salah satu pengacara Donald Trump bahwa teleponnya telah disadap oleh peretas China, menurut laporan media yang mengutip sejumlah sumber.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024