Parade Militer Rusia Ternoda, Tank Maut Perang Dunia II Buat Masalah
VIVA – Ada kejadian kecil menodai parade Hari Kemenangan atau Victory Day 75 Rusia. Apa peristiwanya?.
Jadi beberapa hari sebelum Victory Day 75 dilangsungkan, militer Rusia menggelar gladi bersih parade tank perang.
Nah, salah satu tank yang ikut dalam gladi bersih itu berjenis T34/85. Tank ini bukan alat perang biasa, meski sudah usang alias tua tapi di balik semua itu, Tank T34/85 menyhimpan segudang sejarah di Perang Dunia II.
Ketika itu, saat memasuki Kota Moskow ada beberapa Tank T34/85 yang ikut gladi bersih. Di jalanan tengah kota tank menjalani uji jalan, uji mesin serta manuver.
Sayangnya, muncul masalah, ternyata jejak rantai roda baja berdampak cukup fatal, karena menyebabkan kerusakan di badan jalan, aspal pelapis terkelupas, apalagi ketika tank bermanuver memutar.
Menurut motor1 dikutip VIVA Militer, Rabu 24 Juni 2020, memang diketahui roda tank tua itu tak dilengkapi karet khusus. Akibatnya terjadi kerusakan pada jalan yang dilintasi. Jadi roda tank itu benar-benar masih berupa besi dan ditambah lagi berat badan tank ini mencapai 32 ton.
Dan memang sih, jalanan yang rusak bakal langsung diperbaiki sebelum parade militer dilangsungkan siang ini.
Untuk diketahui, Tank T34/85 merupakan kendaraan tempur yang selalu hadir di tengah ribuan tentara Rusia di setiap para militer digelar apalagi di perayaan Hari Kemenangan 75 ini.
Kehadiran Tank T34/85 sangat penting karena dengan tank inilah Soviet Rusia mampu mengalahkan pasukan Nazi Jerman di Perang Dunia II. Tank ini paling ditakuti sampai dijuluki tank maut oleh musuh.
Tank T34/85 diproduksi Soviet di Cekoslovakia pada 1940 hingga 1958. Di eranya tank jenis medium ini menjadi tank paling efektif dan efisien dalam pertempuran. Bahkan ini masih memegang rekor sebagai tank kedua terbanyak yang diproduksi sepanjang Perang Dunia II.
Baca: Parade Militer Rusia Rayakan Kemenangan Atas Nazi di Perang Dunia II
Iran Dukung Upaya Rusia Stop "Mesin Pembunuh Israel" Bantai Warga Sipil di Lebanon
Seorang penasihat senior Kementerian Luar Negeri Iran pada Kamis mengatakan Teheran mendukung upaya Rusia untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dengan Lebanon.
