China Gigit Jari, India Perkuat Klaim Garis Batas Wilayah Perbatasan
- Viva.co.id
VIVA – Upaya China untuk menghentikan proyek pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah India di dekat perbatasan Line of Actual Control (LAC) Ladakh, Lembah Galwan tampaknya gagal.Â
Alih-alih menghentikan proyeknya, India justru meresmikan Jembatan Bailey yang sempat dipersoalkan oleh Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) itu. Proses peresmian jembatan yang menghubungkan ke Sungai Galwan itu dilakukan pada hari Kamis kemarin, 18 Juni 2020 atau selang beberapa hari pasca-bentrokan berdarah antara tentara PLA dengan Angkatan Bersenjata India (BSS) di Lembah Galwan, Ladakh.
"Jembatan itu selesai pada hari Kamis, menandakan bahwa proyek peningkatan infrastruktur perbatasan sedang dilaksanakan oleh para insinyur formasi dan Organisasi Jalan Perbatasan akan terus berlanjut meskipun PLA berupaya untuk menghentikannya," kata seorang pejabat senior Pemerintah India yang tidak disebutkan namanya sebagaimana dikutip VIVA Militer dari Hindustan Times, Jum'at, 19 Juni 2020.
Dia menjelaskan, pembangunan jembatan sepanjang 60 meter yang dibangun di atas Sungai Galwan di Timur Ladakh yang telah dikerjakan oleh para Insinyur Angkatan Darat India itu nantinya akan mengkonsolidasikan cengkraman sektor sensitif India dalam menggerakkan pasukan militer atau infanteri darat India untuk melintasi sungai serta pegunungan, dan juga melindungi jalan strategis 255 km dari Darbuk ke Daulat Beg Oldie, pos militer terakhir tepat di sebelah selatan Karakoram Pass.Â
Jembatan empat bentang yang baru saja diresmikan Angkatan Darat India itu terletak sekitar tiga kilometer di timur pertemuan sungai Shyok-sungai Galwan dengan Titik Patroli yang diperebutkan oleh tentara PLA, yaitu 14,2 km ke timur dari jembatan Bailey. Sementara, lokasi bentrokan antara tentara PLA dan tentara India pada hari Selasa, 15 Juni kemarin terjadi di Titik patroli 14, dekat dengan persimpangan Y di mana anak sungai Galwan bergabung dengan sungai utama. Sebuah kamp pangkalan militer India, yang disebut 'kamp 120 km' berada di pertemuan kedua sungai dan di sebelah jalan DSDBO.
"Kami tidak menghentikan sementara pekerjaan di jembatan ini melalui bentrokan dan terus bekerja meskipun menghadapi kekerasan pada 15 Juni," ujar perwira militer senior India itu.
Untuk diketahui, tujuan China mengklaim seluruh lembah Sungai Galwan sebagai wilayah Tiongkong bertujuan untuk mengurangi garis klaim India atas Sungai Shyok. Jika ini terjadi, maka Cina dapat dengan leluasa mengerahkan pasukan militernya ke jalan DSDBO di saat permusuhan dan memotong jalan ke Dault Beg Oldie. Ini akan memungkinkan mereka untuk membuka jalan lain ke Pakistan melalui Murgo, desa India terakhir sebelum DBO.
Sementara bagi India, Jembatan Bailey yang dibangun di atas pilar beton memberi India keuntungan besar dalam hal akses dan mobilisasi militer dan dianggap penting untuk melindungi kepentingan strategis India. Saat ini militer India dapat menyeberangi Sungai Galwan hanya dengan menggunakan kendaraan militernya. Dengan demikian, diresmikannya Jembatan Bailey ini akan memperkuat militer India dalam menjaga garis batas yang disengketakan oleh tentara China selama ini.Â
"Pasukan sekarang memiliki opsi militer lain yang tersedia melawan PLA yang agresif dalam kasus skenario terburuk. Jembatan Bailey menggantikan jembatan di Sungai Galwan," kata perwira militer senior India.
Baca :Â China Gelar Latihan Militer Dekat Perbatasan India