Gila, Gaji Mata-mata Pembunuh Jenderal Soleimani Rp70 Juta Sebulan

VIVA Militer: Mata-mata CIA dan Mossad pembunuh Mayjen Soleimani, Mousavi Majd
Sumber :
  • Al-Arabiya

VIVA – Sebuah fakta terbaru terkait sosok Mousavi Majd, mata-mata yang bekerja untuk Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) dan Badan Intelijen dan Operasi Khusus Israel (Mossad).

Iran Tegaskan Akan Merespons "Tekanan Maksimum" dengan "Perlawanan Maksimum"

Majd adalah informan bagi CIA dan Mossad, yang menjadi salah satu aktor utama pembunuhan mendiang mantan Panglima Garda Revolusi Iran (IRGC), Mayor Jenderal Qassem Soleimani.

Menurut laporan media Iran, Tasnim News Agency yang dikutip VIVA Militer, sejumlah fakta tentang Majd kembali terkuak. 

Iran Sebut Rezim Israel Tidak Layak Diwakili di Organisasi Internasional

Dalam laporan tersebut, Majd disebut tidak memiliki kaitan dengan dunia militer. Majd bukan anggota Organisasi Mobilisasi Populer (Basij) dan Garda Revolusi Iran.

Komandan Pasukan Khusus Iran, Mayor Jenderal Qassem Soleimani.

PM Netanyahu Sebut Ali Khamenei Terobsesi Hancurkan Israel daripada Membangun Iran

Fakta ini didasarkan pada temuan sebuah perusahaan keamanan swasta, yang mengindikasikan bahwa keluarga Majd sudah meninggalkan Iran sebelum Revolusi Islam pada 1979. Majd disebut hijrah ke Suriah dan menetap di sana.

Majd memulai kariernya sebagai mata-mata setelah menguatkan hubungan dengan sejumlah penasihat militer Iran, yang ada di Suriah. Setelah itu, Majd mulai melakukan penyamaran sebagai supir perwira IRGC.

Dengan statusnya sebagai supir, Majd berhasil mengumpulkan sejumlah data pribadi hingga keberadaan para perwira tinggi IRGC termasuk Soleimani. Setelah itu, Majd mengirimkan laporannya ke CIA dan Mossad.

Tasnim News Agency juga melaporkan, Majd mendapatkan bayaran yang cukup tinggi. Per bulannya, Majd mendapatkan bayaran sebesar $5000, atau setara dengan Rp70,5 juta per bulannya.

Majd dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah Iran, setelah terbukti membocorkan keberadaan Soleimani yang mengakibatkan Panglima IRGC itu tewas. Serangan drone tempur AS ke iring-iringan kendaraan perwira IRGC, membuat Soleimani tewas di Bandara Internasional Baghdad, 3 Januari 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya