Pangkalan Militer AS di Irak Diserang Rudal
- ABC News
VIVA – Pangkalan militer Komando Operasi Gabungan yang menampung ribuan tentara Amerika Serikat (AS) Taji Airbase kemarin malam mendapatkan serangan rudal dari kelompok tak dikenal.
Serangan rudal itu tentu saja mengagetkan Washington. Sebab, serangan itu datang ditengah rencana Presiden AS Donald Trump akan menarik ribuan tentara AS dari Irak dalam waktu dekat ini.
Wacana penarikan militer AS kembali ke barak-barak mereka sebelumnya sudah dibicarakan antara otoritas pemerintahan Irak dengan Amerika Serikat beberapa hari lalu di Baghdad. Alasan penarikan pasukan AS dari Irak karena AS menilai gerakan militan ISIS di Irak dan Suriah sudah mampu mereka kuasai selama menjalankan operasi gabungan di Irak.
Komandan Operasi Gabungan Irak mengatakan, pihaknya masih mencari tahu penyerang dua rudal yang mendarat di dalam Camp Taji Airbase pada Sabtu malam itu. Menurutnya, pelaku penyerangan memiliki tujuan negatif, yaitu kesan bahwa Irak saat ini masih dalam situasi tidak aman.
"Pemboman ini adalah pesan yang tidak menginginkan kebaikan Irak dan rakyatnya, terutama selama tahap ini. Oleh karena itu dinas keamanan kami menerima arahan mendesak untuk melakukan upaya intelijen kualitatif untuk mengungkap entitas-entitas pelaku penyerangan ini. Bagi kami peringatan mereka ini mereka berusaha melemahkan Irak," kata Komandan Operasi Gabungan Irak dikutip VIVA Militer dari Al-Masdar News, Minggu, 14 Juni 2020.
Hingga saat ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Sementara, AS sendiri juga masih belum angkat bicara terkait dengan serangan rudal yang mendarat di tengah-tengah camp pasukan mereka tinggal itu.