Ternyata Rudal yang Hancurkan Kilang Minyak Arab Saudi dari Iran

VIVA Militer: Barang bukti rudal Iran
Sumber :
  • towersight

VIVA – Perserikatan Bangsa Bangsa menyimpulkan bahwa Iran berada di balik serangan ke pabrik pengolahan minyak mentah milik Kerajaan Arab Saudi di Afif yang terjadi pada Mei 2020.

Serangan Israel Terhadap Rumah Sakit di Lebanon

Dikutip VIVA Militer dari bloomberg, Jumat 12 Juni 2020, kesimpulan PBB tentang keterlibatan Iran dalam serangan itu ada dalam sebuah laporan rahasia.

Dalam laporan itu, disebutkan rudal jelajah yang menghantam kompleks minyak mentah Arab Saudi berasal dari Iran.

Pasca Dilantik, Trump Ampuni 1.600 Kasus Serangan di Gedung Capitol AS

PBB menemukan bahwa senjata yang digunakan dalam serangan itu dan yang lainnya berasal dari "asal Iran," kata Sekretaris Jenderal Antonio Guterres dalam laporan setengah tahunan yang dikirim Kamis ke Dewan Keamanan yang dilihat oleh Bloomberg. Guterres juga memastikan rudal itu didatangkan melalui cara ilegal dan tidak sesuai resolusi PBB

Pengolahan minyak mentah AFIF di serang pada Mei 2019, milisi Houthi saat itu mengklaim bertanggungjawab atas serangan ke tempat itu. Namun jika dilihat dari perencanaan dan alat peralatan canggih yang dipakai tuduhan pun bergeser ke Iran.

Wakil Menlu RI Ingatkan Potensi "Apartheid" jika Solusi Dua-Negara Tak Terwujud untuk Palestina-Israel

Para penyelidik menganalisis puing-puing rudal jelajah dan drone dalam serangan dan serangan terhadap Bandara Internasional Abha di Arab Saudi barat daya itu pada Juni dan Agustus; dan di Abqaiq dan Khurays pada bulan September itu.

Para peneliti menyimpulkan bahwa drone sayap-delta yang digunakan dalam serangan itu berasal dari Iran. Mesin pada pesawat itu menunjukkan kemiripan dengan mesin Iran yang ditunjuk sebagai Shahed 783, yang dipamerkan Iran dalam pameran militer pada Mei 2014.

Baca: Mossad Kuak Konspirasi Presiden Argentina di Pembunuhan Jaksa Bom AMIA

Arsip - Warga melintas di antara bangunan yang hancur di permukiman Shujaiya, Gaza, Palestina, 11 Juli 2024.

PBB: Warga Gaza Ingin Bekerja, Bukan Bergantung pada Bantuan Kemanusiaan

PBB mengatakan bahwa warga Gaza tidak ingin bergantung pada bantuan kemanusiaan, melainkan ingin bekerja sebagai bagian dari upaya rekonstruksi.

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2025