Jenderal Haftar Ditipu, Uang Jutaan Dolar Amerika Ludes
VIVA – Jenderal Khalifa Haftar pemimpin Tentara Nasionali Libya alias LNA tengah mengalami nasib yang benar-benar sial. Bagaimana tidak, setelah mengalami sejumlah kekalahan beruntun dalam pertempuran melawan pasukan GNA, dia dilaporkan telah ditipu.
Tak tak tanggung, sudah puluhan juta dolar uang milik Jenderal Haftar yang raib karena penipuan itu.
Kasus penipuan yang dialami Jenderal Haftar diungkap The Independent dalam laporan investigasi yang dikutip VIVA Militer Jumat 12 Juni 2020.
Disebutkan, Jenderal Haftar ditipu banyak pihak, mulai dari tentara bayaran, penguasa hingga warga Inggris.
Jenderal Haftar ditipu oleh pihak-pihak yang sebelumnya bekerja sama dengannya dalam pembelian alat perang. Haftar dikabarkan telah memesan helikopter serbu, kapal patroli hingga pesawat pengintai.
Namun hingga detik ini semua peralatan perang yang dipesannya dan telah dibayarnya tak kunjung tiba di Libya.
Memang menurut Independent para pejabat anak buah Haftar membantah tentang penipuan besar-besaran yang dialami jenderal berusia 76 tahun itu. Mereka mengelak bahwa itu hanya isu yang disebarkan GNA sebagai propaganda perang.
Hanya saja, berdasarkan penyelidikan rahasia PBB baru-baru ini disebutkan bahwa tim yang terdiri dari 20 tentara bayaran asing, termasuk lima warga Inggris (dua dari mereka adalah mantan Marinir Kerajaan), 12 warga Afrika Selatan, dua warga Australia, dan seorang Amerika dibayar lebih dari 120.000 dolar Amerika setiap bulan Juni untuk membuat pasukan pemogokan laut.
Penyelidik PBB meyakini tim itu disewa untuk mengadang pasokan persenjataan yang dikirimkan militer Turki untuk pasukan GNA. Dalam waktu tiga bulan, tim dilaporkan ditugaskan untuk melacak, naik dan mencari kapal senjata Turki itu. Tapi tak lama setelah itu tim melarikan diri ke Malta dan meninggalkan Libya.
Selain itu dari penyelidikan PBB terungkap pula Jenderal Haftar juga telah ditipu dalam pembelian helikopter. Dalam kesepakatan Haftar membeli helikopter serbu cobra dan LASA T-Bird dan lainnya. Sayang barang yang dibeli tak datang yang dikirim malah 6 helikopter tua, tiga Gazelles dan tigas Pumas dengan nilai tak lebih dari 14 juta Dolar Amerika. Padahal Haftar mengeluarkan uang sampai di atas 30 juta dolar Amerika.
Jenderal Haftar memang sangat membutuhkan senjata dan peralatan perang untuk menguasai Libya usai jatuhnya rezim Muammar Khadafi. LNA sebagai pendukung Haftar memang sempat menguasai beberapa kota. Bahkan sempat mengepung Tripoli. Hanya saja dalam pertempuran yang dimulai pertengahan Mei 2020, LNA mengalami banyak kekalahan dan posisi mereka semakin terjepit.
Satu-satunya penyelamat Jenderal Haftar dan pasukannya adalah Rusia. Negara ini telah mengirimkan sejumlah pesawat tempur seperti Sukhoi dan MiG ke Libya. Di sisi lain kekuatan GNA semakin besar setelah Turki membantu menyuplai senjata dan tentara bayaran dari Suriah.