Ini Tampang Mata-mata CIA dan Israel Pembunuh Jenderal Soleimani

VIVA Militer: Mahmoud Mousavi Majd, mata-mata CIA dan Mossad.
Sumber :
  • Mizan News Agency

VIVA – Iran akhirnya resmi menyiarkan tampang dari Mahmoud Mousavi Majd, mata-mata CIA Amerika dan Mossad Israel yang akan dieksekusi mati dalam waktu ke depan karena membocorkan informasi keberadaan Komandan Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qassem Soleimani sehingga dibunuh militer Amerika di Baghdad, Irak.

Mantan Presiden Iran Marah UU Penggunaan Hijab Ditunda

Gambar wajah Mahmoud Mousavi Majd disiarkan kantor berita Mizan, Jumat 12 Juni 2020. Tampang mata-mata itu seperti wajah pria Iran kebanyakan dengan kumis dan jambang.

Mahmoud Mousavi Majd bukan warga dari negara lain, dia asli warga Iran. Namun telah dimanfaatkan CIA dan Mossad untuk jadi mata-mata.

Usai Bombardir Suriah, Militer Israel Segera Gempur Situs Nuklir Iran

Mahmoud Mousavi dijatuhi hukuman eksekusi mati setelah Pengadilan Iran memutuskan dia bersalah menjadi mata-mata dengan memberikan informasi kepada intelijen Amerika, CIA dan intelijen Israel, Mossad terkait keberadaan Soleimani pada Selasa 9 Juni 2020.

"Mahmoud Mousavi-Majd, salah satu mata-mata untuk CIA dan Mossad telah dijatuhi hukuman mati. Dia memberikan keberadaan martir Soleimani kepada musuh-musuh kita," kata juru bicara pengadilan Gholamhossein Esmaili saat mengambil keputusan.

PM Israel Salahkan Iran soal Konflik di Timur Tengah

Untuk diketahui, Komandan Pasukan Quds, Mayjen Soleimani tewas dibunuh militer Amerika di Irak pada Januari 2020. Dia tewas dengan cara sangat tragis. Tubuhnya hancur setelah kendaraannya dihantam dengan rudal oleh Amerika.

Soleimani memang menjadi target pembunuhan Amerika dan Israel sejak dahulu, dia dianggap menjadi orang yang berbahaya karena Soleimani merencanakan merebut Kota Suci Jerusalem dan memerdekakan Palestina dari tangan penjajahan Yahudi, Israel dan Amerika.

Baca: Komandan IRGC Ungkap Penyebab Amerika Ciut Serang Kapal Tanker Iran

VIVA Militer: Vladimir Putin di atas kapal perang Armada Laut Hitam Rusia

Putin Klaim Rusia Evakuasi 4.000 Pejuang Iran dari Suriah setelah Assad Digulingkan

Vladimir Putin mengatakan Rusia membantu mengevakuasi 4.000 "pejuang Iran" dari Suriah, setelah rezim Partai Baath berakhir setelah kelompok anti-rezim merebut Damaskus.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024