Rudal Haftar Hantam Konvoi Militer Turki, 40 Tentara Tewas Terbakar
- twitter.com
VIVA – Pasukan Tentara Nasional Libya (LNA) pimpinan Khalifa Haftar masih terus melakukan perlawanan terhadap pasukan militer Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya (GNA) dan pendukungnya Turki di Libya. Baru-baru ini pasukan Khalifa Haftar melakukan serangan besar-besaran yang menargetkan konvoi pasukan GNA dan militer Turki di sepanjang pantai negara Afrika Utara menuju Kota Sirte.
Divisi Informasi Militer Angkatan Darat LNA menyatakan, kemarin malam Angkatan Udara LNA telah berhasil menghancurkan bus besar yang membawa puluhan tentara Turki ke arah kota Sirte. Ia memastikan sekitar 40 prajurit Turki yang berada di dalam bus besar itu tewas terpanggang akibat serangan tersebut.
Tidak hanya itu, lanjut dia, serangan udara pasukannya itu juga telah menghancurkan sejumlah kendaraan tempur milik tentara Turki yang membela Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA).
"Serangan udara semalam juga menghancurkan perusahaan artileri penuh, termasuk tiga senjata howitzer buatan Turki, dua tank, dan enam kendaraan perlindungan bersenjata mereka," kata Divisi Informasi Militer Angkatan Darat Libya pimpinan Field Marshal Khalifa Haftar sebagaimana dikutip Viva Militer dari Al-Masdar News, Selasa, 9 Juni 2020.
Untuk diketahui, dalam beberapa hari terakhir ini pasukan militer GNA dan Turki telah melakukan serangkaian serangan besar-besaran di sejumlah basis pertahanan militer LNA yang didukung tentara bayaran Rusia. Bahkan, pasukan militer GNA dan Turki berhasil mengambil alih Bandara Internasional Tripoli dari tangan pasukan Khalifa Haftar. Tidak hanya itu, militer GNA dan Turki juga sebelumnya sempat mengklaim telah berhasil memukul mundur tentara bayaran Rusia dan pasukan Khalifa Haftar di Pangkalan Militer Al-Watiya milik tentara LNA di Libya timur.
Dengan demikian, serangan udara yang dilontarkan oleh pasukan Khalifa Haftar kemarin malam itu merupakan serangan balik yang dilakukan secara tiba-tiba atas kekalahan mereka di sejumlah basis pertahanannya baik di Tripoli maupun di Libya timur.
Hingga saat ini pihak Kementerian Pertahanan Turki masih belum memberikan komentar atas serangan udara militer Khalifa Haftar yang telah menewaskan lebih dari 40 prajuritnya itu.