Amerika Temukan Bukti Baru Rusia Dalangi Pertumpahan Darah di Libya

VIVA Militer: MiG-29 milik Rusia yang terbang ke Libya.
Sumber :
  • AFRICOM

VIVA – Amerika Serikat kembali menemukan bukti keterlibatan Rusia dalam perang di Libya. Bukti keterlibatan Rusia dalam pertumpahan darah di Libya itu ditemukan Komando Afrika Amerika atau AFRICOM.

Rudal Storm Shadow Hantam Kursk, Jenderal Rusia Mati di Ruang Bawah Tanah

Dalam situs resminya AFRICOM menyiarkan sebuah video penampakan pesawat tempur milik militer Rusia sedang terbang menuju Libya.

Tak tanggung-tanggung, Rusia mengirimkan pesawat tempur yang lebih canggih lagi dari sebelumnya yakni MiG-29.

Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

Bukti itu membuat Amerika sangat marah dengan ulah Rusia itu. Sebab Rusia dinilai hanya akan menambah kekacauan di negeri yang sedang dalam keterpurukan itu.

"Menambahkan pesawat tempur Rusia ke dalam situasi yang sangat kompleks dan menantang di Libya, menambah kekacauan, mempertinggi ketegangan, dan patut mendapat sorotan. Para pejabat Rusia terus menolak keterlibatan mereka meskipun ada bukti yang sangat nyata," kata petinggi AFRICOM, Kolonel Christopher Karns dikutip VIVA Militer Minggu 7 Juni 2020.

Eks Panglima Tempur Ukraina: Perang Dunia III Telah Dimulai!

Pengiriman pesawat MiG-29 ini dilakukan Rusia setelah pihak yang mereka dukung yakni Tentara Nasional Libya atau LNA mengalami kekalahan dalam perang di Kota Tripoli beberapa hari lalu.

LNA mengalami kekalahan besar dan gagal menduduki Tripoli setelah Turki memberikan bantuan kepada pasukan Tentara Negara Kesepakatan alias GNA.

Beberapa waktu lalu Amerika juga menemukan bukti berupa foto satelit penampakan sejumlah pesawat tempur Rusia yang dikirimkan ke Tentara Nasional Libya atau LNA.

Baca: Komandan Jihad Islam Meninggal Dunia

Gedung kongres Amerika Serikat, Capitol.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Sejak genosida dimulai, AS telah memberikan lebih dari 18 miliar dolar AS (Rp286,2 triliun) dalam bentuk senjata kepada pemerintah Israel, kata anggota Kongres.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024