2 Tahun Dibui Iran, Mantan Marinir Amerika Akhirnya Bebas

VIVA Militer: Mantan anggota Marinir Amerika Serikat, Michael White
Sumber :
  • Action News Now

VIVA – Seorang mantan anggota Marinir Amerika Serikat (US Marines), Michael White, kembali menghirup udara segar setelah pemerintah Iran membebaskannya. White bisa pulang ke negaranya setelah dua tahun ditahan pemerintah Iran.

Alasan Trump Menang Pemilu AS dan Dampaknya Bagi Indonesia

Menurut laporan Associated Press, seorang pejabat AS yang tak disebutkan namanya membenarkan pembebasan White oleh pemerintah Iran. White disebut sudah terbang menuju Zurich, dengan pesawat yang disediakan oleh pemerintah Swiss.

Di sisi lain, untuk memastikan kondisi fisik dalam keadaan baik, Presiden AS, Donald Trump, dikabarkan mengirim utusan bernama Brian Hook. Hook akan mendampingi seorang dokter yang akan mengecek kondisi kesehatan White.

Bunuh Ilmuwan Nuklir Iran, 3 Mata-mata Israel Dihukum Mati

White tak langsung pulang ke negaranya, melainkan singgah dulu di Zurich. Setelah itu, barulah ia dijemput oleh pesawat AS untuk kembali ke negaranya.

Ibu yang bersangkutan, Joan White, juga mengonfirmasi kebebasan putranya. Joan sudah mengetahui bahwa White sudah berada dalam perjalanan pulang ke AS. "Mimpi buruk telah berakhir, ucap Joan dikutip Al-Masdar News.

Jokowi Tulis Pesan Ucapan Selamat untuk Donald Trump, Ini Isinya

White sendiri ditahan oleh pemerintah Iran lantaran menghina Pemimpin Revolusi Iran, Ayatollah Khamenei. White pada awalnya dijatuhi hukuman 10 tahun penjara oleh otoritas hukum Iran, dan mulai menjalani masa tahanan Juli 2018 silam.

Lebih dari itu, Associated Press juga menyebut bahwa pembebasan White adalah bagian dari kesepakatan antara Iran dan AS, terkait pertukaran tahanan. Pemerintah AS baru-baru ini membebaskan seorang intelektual Iran, Cyrus Asgari.

VIVA Militer: Donald Trump dan Benjamin Netanyahu

Media AS Sebut Trump Tak Akan Ancam Embargo Pasokan Senjata ke Israel, Ini Alasannya

Presiden terpilih AS Donald Trump kemungkinan tidak akan mengancam Israel dengan membatasi pengiriman senjata dan pendanaan militer, lapor The Wall Street Journal (WSJ).

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024