Capek-capek Ngumpet, Sniper Militer Amerika Dipergoki Pendemo

VIVA Militer: Sniper militer Amerika di atap gedung.
Sumber :

VIVA – Ternyata penembak jitu alias sniper yang dimiliki militer Amerika Serikat bukan orang yang mahir mencari tempat ideal untuk menyamarkan aksinya.

Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

Terbukti dalam aksi unjukrasa besar-besar menuntut keadilan atas kematian George Floyd yang berlangsung selama beberapa hari ini, banyak sniper militer AS yang kepergok sedang mengintai oleh massa. Walaupun sudah capek-capek naik ke atap gedung.

Yang paling kocak terjadi di Pittsburgh, seorang sniper dipaksa keluar dari persembunyiannya oleh massa pengunjukrasa. Ketika itu si sniper kepergok sedang membidik di atas atap gedung kantor pos.

Tolak Surat Perintah ICC Tangkap PM Israel Netanyahu, AS: Tergesa-gesa, Meresahkan

Massa pengunjukrasa memintanya tak menembak karena aksi berlangsung aman dan damai. "Tim berhenti sejenak untuk meneriakkan "Don't shoot" yang diarahkan pada apa yang tampak sebagai Garda Nasional di atap target," tulis akun Dillon Garrett Carr

Dalam rekaman video yang disiarkan di Twitter, dari atribut yang dikenakannya terlihat si sniper itu berasal dari Angkatan Darat.

Puluhan Tewas, Rusia Bom Kota Timur Ukraina dengan Rudal Balistik Antarbenua

Sementara itu, dua sniper juga dipergoki demonstran di Chicago, penembak jitu dari garda nasional itu dipergoki sedang fokus pada target dengan senjata panjangnya.

Hanya saja sniper ini tidak berada di atap gedung. Tapi di atap sebuah mobil hitam yang diparkir di bahu jalan. "Penembak jitu di atas van gelap di Cermak," tulis Alright.

Dalam unjukrasa di beberapa kota di Amerika, Presiden Donald Trump memang memutuskan untuk mengerahkan tentara untuk mengendalikan situasi. Hal itu dilakukan Trump menyusul aksi unjukrasa yang semakin brutal dengan terjadi kerusuhan dan pembakaran bangunan.

Gedung kongres Amerika Serikat, Capitol.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Sejak genosida dimulai, AS telah memberikan lebih dari 18 miliar dolar AS (Rp286,2 triliun) dalam bentuk senjata kepada pemerintah Israel, kata anggota Kongres.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024