Capek-capek Ngumpet, Sniper Militer Amerika Dipergoki Pendemo

VIVA Militer: Sniper militer Amerika di atap gedung.
Sumber :

VIVA – Ternyata penembak jitu alias sniper yang dimiliki militer Amerika Serikat bukan orang yang mahir mencari tempat ideal untuk menyamarkan aksinya.

Trump Tarik Pasukan Amerika dari Suriah, Israel Jiper

Terbukti dalam aksi unjukrasa besar-besar menuntut keadilan atas kematian George Floyd yang berlangsung selama beberapa hari ini, banyak sniper militer AS yang kepergok sedang mengintai oleh massa. Walaupun sudah capek-capek naik ke atap gedung.

Yang paling kocak terjadi di Pittsburgh, seorang sniper dipaksa keluar dari persembunyiannya oleh massa pengunjukrasa. Ketika itu si sniper kepergok sedang membidik di atas atap gedung kantor pos.

Trump Mengheningkan Cipta Kenang Korban Kecelakaan Pesawat vs Helikopter di Washington

Massa pengunjukrasa memintanya tak menembak karena aksi berlangsung aman dan damai. "Tim berhenti sejenak untuk meneriakkan "Don't shoot" yang diarahkan pada apa yang tampak sebagai Garda Nasional di atap target," tulis akun Dillon Garrett Carr

Dalam rekaman video yang disiarkan di Twitter, dari atribut yang dikenakannya terlihat si sniper itu berasal dari Angkatan Darat.

Tahan Suku Bunga Acuan, Fed Pede Pertumbuhan Ekonomi AS Solid Meski Belum Capai Target

Sementara itu, dua sniper juga dipergoki demonstran di Chicago, penembak jitu dari garda nasional itu dipergoki sedang fokus pada target dengan senjata panjangnya.

Hanya saja sniper ini tidak berada di atap gedung. Tapi di atap sebuah mobil hitam yang diparkir di bahu jalan. "Penembak jitu di atas van gelap di Cermak," tulis Alright.

Dalam unjukrasa di beberapa kota di Amerika, Presiden Donald Trump memang memutuskan untuk mengerahkan tentara untuk mengendalikan situasi. Hal itu dilakukan Trump menyusul aksi unjukrasa yang semakin brutal dengan terjadi kerusuhan dan pembakaran bangunan.

Presiden AS Terpilih Donald Trump.

Trump 'Paksa' Mesir dan Yordania untuk Terima Warga Gaza yang Direlokasi

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Kamis, 30 Januari 2025, menegaskan bahwa Mesir dan Yordania akan menerima warga Gaza yang mengungsi.

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2025