Bahaya, Israel Tebar Ancaman Perang Rudal
- IDF
VIVA – Di tengah memanasnya tensi dunia yang melibatkan negara-negara besar seperti Amerika, China dan Rusia. Israel secara tak terduga baru saja meluncurkan rudal balistik baru.
Televisi Israel, Channel 12 Rabu 3 Juni 2020 menyebutkan, rudal balistik itu bernama Laura dan telah sukses diujicoba pada Selasa malam waktu setempat di Laut Mediterania.
Rudal Laura milik Israel ini sangat berbahaya, karena dalam ujicoba disebutkan Laura berhasil mengenai target yang berada sejauh 400 mil dengan akurasi tinggi.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa uji coba rudal balistik itu dilakukan untuk memastikan keamanan negara Yahudi dari ancaman musuh di tengah perang melawan Virus Corona atau COVID-19.
"Sejalan dengan perang kita terhadap virus corona, kita terus menjaga keamanan Israel dalam pertahanan dan dalam serangan. Semua menghormati industri udara dan Kementerian Pertahanan. Eksperimen yang berhasil dilakukan hari ini membawa lebih banyak kabar baik bagi warga Israel, dan lebih banyak berita buruk bagi musuh-musuh Israel," kata Netanyahu.
Untuk diketahui, Israel memiliki industri militer yang canggih dan sangat memungkinkan bagi mereka untuk memproduksi senjata di dalam negeri termasuk membuat rudal-rudal balistik seperti Laura.
Laura sendiri termasuk dalam kategori rudal balistik karena memiliki jangkauan serang mencapai 250 kilometer hingga 300 kilometer. Laura pertama kali diciptakan Israel pada 2003 dan mulai dioperasikan 2007.
Rudal dapat diluncurkan dari pangkalan darat atau dimuat ke kendaraan berat, dan rudal dapat diluncurkan secara vertikal dari kapal perang untuk mencapai target darat.
Platform peluncuran rudal Laura terdiri dari empat tabung peluncuran yang membawa empat rudal, dan beratnya mencapai 25 ton, dan dipasang pada dasar dimensi (9 * 2,5 * 3) meter.
Panjang rudal adalah 5,2 meter, dan diameternya 62 sentimeter, dan berat peluncurannya mencapai 1.800 kilogram, dan membawa hulu ledak ledak tinggi. Bobotnya mencapai 600 kilogram. Rudal dipandu sistem GPS, dan juga dapat diarahkan langsung ke target, sesuai dengan sifat operasi di mana ia berpartisipasi.
Baca: Siap Perang Lawan China, India Beli Pesawat Tempur Amerika