Asia Dalam Bahaya, Adu Kuat Rudal Nuklir Mahadahsyat China Vs India

VIVA Militer: Ilustrasi perseteruan China dan India
Sumber :
  • The Statesman

VIVA – Perseteruan China dan India diprediksi bakal semakin memanas. Baku tembak antar personel militer kedua negara kerap terjadi dalam kurun waktu sebulan terakhir. Berada di ambang perang, baik China dan India sewaktu-waktu bisa saja meluncurkan serangan pamungkas lewat rudal balistik nuklir yang sama-sama dimiliki kedua negara.

Gila, Pasukan Rusia Bakar Muka Tentara Korut untuk Hilangkan Bukti

Dalam berita sebelumnya, VIVA Militer mencoba untuk menganalisa kekuatan militer China dan India dari sektor personel hingga sistem persenjataan. Kali ini, VIVA Militer mencoba untuk menganalisa perbandingan kekuatan senjata nuklir yang sama-sama dimiliki oleh China dan India.

Tak diketahui sejak kapan China memulai program nuklirnya. Akan tetapi jika merujuk pada data yang tertulis dalam buku "Wheather to 'Strangle the Baby in the Cradle" China disebut memulai program nuklirnya sekitar 1954-1955, saat terjadi Krisis Selat Taiwan Pertama.

KSAL: Fungsi Pengawasan Miliki Peran Penting dalam Menjamin Program Kerja TNI AL

Di bawah komando Mao Zedong yang saat itu menjabat sebagai Ketua Partai Komunis China sekaligus Ketua Komisi Militer China, uji coba senjata nuklir pertama dilakukan pada 16 Oktober 1964 dengan kode 596. Pada 2013 lalu, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Departement of Defense), melaporkan bahwa China setidaknya memiliki 50 sampai 70 rudal balistik antarbenua (ICBM) dan 1.100 rudal balistik jarak menengah.

Rudal balistik antarbenua Dongfeng 5 (DF-5) adalah salah satu yang paling dahsyat dimiliki oleh China. Diuji pada 1971, rudal nuklir ini mulai memasuki masa dinas pada 1981. Menurut data yang dikutip dari Federation of American Scientists, DF-5 mampu menjangkau jarak hingga mencapai 15.000 kilometer, dengan kecepatan maksimal 22 Mach, atau setara dengan 26.950 kilometer/jam

TNI AL Kembali Akan Kirim Pasukan Satgas MTF TNI Konga ke Lebanon untuk Jalankan Misi Perdamaian Dunia

Meski tanpa hulu ledak, DF-5 memiliki kekuatan ledakan hingga 4-5 megaton. Pada varian DF-5B, rudal balistik ini bisa membawa 3 sampai 8 hulu ledak. Sementara pada DF-5C, rudal balistik antarbenua varian ini bahkan mampu membawa 10 hulu ledak nuklir.

Selain DF-5, China juga memiliki rudal balistik antar benua yang lebih dahsyat, Dongfeng 41 (DF-41). Menurut data yang dikutip dari buku "PLA Balistic Missiles" dan Janes.com, program pembangunan DF-41 dimulai sekitar awal 2000an. 

Dengan jarak jangkauan 15.000 kilometer dengan kecepatan maksimum 30.626 kilometer per jam, rudal balistik antarbenua DF-41 bisa mencapai sasaran hanya dalam waktu singkat. Yang lebih mengerikan, DF-41 ini mampu membawa 10 hingga 12 hulu ledak, yang masing-masing hulu ledak memiliki kekuatan 1 megaton.

Tak cuma China yang punya rudal balistik antarbenua nuklir, India pun sudah lama mengembangkan program nuklirnya. Menurut catatan Raj Chengappa dalam buku Weapons of Peace: The Secret Story of India's Quest to be a Nuclear Power" India sudah memulai program nuklirnya sejak 1967.

Data lainnya dari Federation of American Scientists menyebut bahwa saat ini India memiliki 130 sampai 140 rudal nuklir, dan sudan melakukan uji coba senjata nuklirnya sebanyak enam kali. Pada saat Indira Gandhi menjabat sebagai Perdana Menteri India, uji coba nuklir pertama dilakukan pada 1974 dengan kode "Smiling Buddha".

Salah satu rudal nuklir yang terdahsyat adalah Agni-VI. Rudal balistik antarbenua (ICBM) ini mulai dikembangkan pada 2014, setelah sebelumnya India berhasil membuat ICBM lainnya Agni-V. News18.com mencatat, Agni-VI mampu menjangkau jarak hingga 12.000 kilometer meski tak diketahui berapa kecepatan maksimal rudal seberat 70 ton ini.

Media India lainnyak The Hindu, menyebut bahwa Agni-VI bisa membawa 10 hulu ledak nuklir bersamanya. Tapi sayangnya, tak ada penjelasan berapa kekuatan masing-masing hulu ledak nuklir yang bisa dibawa rudal ini.

Yang saat ini masih menjadi rahasia adalah rudal balistik antarbenua nuklir India lainnya adalah Surya. The Nonproliferation Review menyebut bahwa program pembangunan Surya sudah dilakukan sejak 1995. 

Kabarnya, Surya mampu menggapai jarak hingga 16.000 kilometer, dengan kecepatan maksimal mencapai 35.526 kilometer per jam. Rudal yang masih jadi spekulasi ini disebut juga mampu membawa hulu ledak jamak. Surya mampu membawa 10 hulu ledak nuklir yang masih-masing hulu ledak memiliki daya ledakan mencapai 750 ton. Total, Surya memiliki daya ledak mencapai 7 megaton.

VIVA Militer: Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang

China Tegas Desak Israel Stop Ekspansi di Dataran Tinggi Golan Milik Suriah

China mendesak Israel untuk menghentikan operasi militer dan serangannya di Dataran Tinggi Golan, termasuk melalui kegiatan pembangunan permukiman.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024