Misi Besar Putin di Parade Militer di Tengah Isu Perang Nuklir Dunia
- Kremlin Rusia
VIVA – Ternyata ada misi lain yang direncanakan Presiden Rusia, Vladimir Putin saat menggelar parade militer memperingati 75 tahun Hari Kemenangan Uni Soviet atas Jerman Nazi dalam Perang Patriotik Besar yang terjadi pada tahun 1941 hingga 1945.
Vladimir Putin ingin mengumpulkan para pemimpin negara dunia di acara itu. Dan pemimpin negara yang diundang tak tanggung-tanggung di antaranya ada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Presiden China XI Jin Ping, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menter Inggris Boris Johnson.
"Undangan berulang akan dikirim ke semua peserta, termasuk presiden Prancis," kata Alexei Paramonov, kepala departemen Eropa seperti dikutip VIVA Militer dari themoscowtimes, Kamis 28 Mei 2020.
Sebenarnya undangan pernah dikirim sebelum saat parade direncanakan digelar pada 9 Mei. Namun, undangan dibatalkan karena parade juga gagal terlaksana karena serangan Virus Corona atau COVID-19.
Nah, jika memang nanti saat parade militer digelar 24 Juni 2020 di Lapangan Merah, maka ini mereka peristiwa sejarah penting dunia selama pandemi corona. Sebab, jika semua pimpinan negara dunia itu hadir, maka ini merupakan pertemuan pertama sejak corona menyerang dunia.
Dan pertemuan pertama pula saat hubungan negara-negara itu sedang memanas. Diketahui hubungan Rusia dan Amerika memanas terkait perjanjian nuklir dan perang di Libya.
Hubungan Amerika dan China lebih panas lagi akibat corona dan sengketa di Laut China Selatan serta kekerasan terhadap Muslim Uighur. Amerika juga telah menyatakan perang dingin kepada China.
Bahkan negara-negara ini sudah unjuk kekuatan dan saling ultimatum bersiap untuk menghadapi perang nuklir jika corona berujung pada konfrontasi senjata.
Rusia nekat menggelar parade militer pada 24 Juni karena yakin puncak pandemi corona telah berlalu.
Baca: Terancam Perang, Ini Perbandingan Kekuatan Militer China dan India