Singa LNA Tembak Jatuh Drone 'Kamikaze' Turki

VIVA Militer: Bangkai drone Turki yang jatuh ditembak pasukan Singa LNA
Sumber :
  • Al-Marsad

VIVA – Tentara Nasional Libya (LNA) pimpinan Khalifa Haftar kembali berhasil menembak jatuh pesawat tanpa awak atau drone yang bernama Kamikaze milik militer Turki di daerah Tripoli selatan, Libya.

Lewat Pesawat Karya Anak Bangsa, Ansar Ahmad Ingin Wujudkan Konektivitas Daerah Terpencil di Kepri

Salah satu pejabat LNA yang tidak disebutkan namanya mengatakan, penembakan drone Kamikaze milik tentara Turki itu dilakukan pada hari Selasa, 26 Mei 2020 lalu di sekitar Axis Ayn Zara, selatan Tripoli.

"Pasukan pertahanan udara LNA mampu menembak jatuh drone Kamikaze Turki setelah mereka melihat pesawat tak berawak itu bergerak ke arah posisi mereka," kata pejabat LNA dikutip Viva Militer dari Al-Masdar News, Kamis, 28 Mei 2020.

Serangan Israel di Beirut Selatan, 31 Orang Tewas

Sebagaimana diketahui, militer Turki memang sering menggunakan pesawat tanpa awak (drone) dalam melakukan berbagai aksi serangan dalam membantu militer Pemerintahan Kesepakatan Nasional (GNA) menghadapi pasukan LNA pimpinan Khalifa Haftar yang didukung oleh Rusia. 

Terakhir, Militer Turki dan GNA telah berhasil menggempur basis pertahanan pasukan LNA di Pangkalan militer Al-Watiya, pangkalan militer terbesar milik pasukan Khalifa Haftar itu berhasil dikuasai oleh pasukan GNA dan Turki. 

Sebanyak 1.198 Personil Keamanan Jaga 3.306 TPS Untuk Pilkada di Depok

Bahkan, seperti diberitakan sebelumnya, serangan dahsyat militer GNA dan Turki itu telah menyebabkan Rusia mengevakuasi ribuan tentara bayaran yang mendukung Tentara Nasional Libya (LNA) asal Kontraktor swasta Wagner group dari Pangkalan udara Al-Watiya ke daerah Libya bagian selatan.

Namun, hingga saat ini pihak militer Turki masih belum memberikan keterangan terkait dengan jatuhnya drone Kamikaze miliknya oleh pasukan Militer LNA tersebut.  

Ilustrasi penumpang di kabin pesawat.

Begini Cara Mudah Kurangi Emisi Karbon saat Naik Pesawat

Fitur pertama diluncurkan di Indonesia ini bisa mengetahui secara akurat jumlah emisi karbon yang dihasilkan dari moda transportasi udara atau pesawat.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024