Maduro Ungkap Konspirasi Busuk AS Bikin Kudeta di Venezuela
- USA Today
VIVA – Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, kembali menuding bahwa Amerika Serikat (AS) dan Presiden Donald Trump, adalah dalang dari rencana menggulingkan pemerintahannya. Tak cuma itu, Presiden Venezuela ke-46 ini juga menyebut nama salah satu pemimpin oposisi di negaranya yang bersekutu dengan Trump.
Penangkapan terhadap 52 orang tentara bayaran yang menyusup oleh personel Angkatan Bersenjata Venezuela (FANB), membuat Maduro semakin yakin bahwa ada upaya untuk menggulingkan dirinya dari kursi presiden.
Dalam laporan terbaru Al-Masdar News, Maduro kembali melontarkan reaksi keras terkait dugaan kudeta terhadap dirinya. Lagi-lagi Maduro menuding AS dan Trump jadi dalang kudeta di Venezuela, dan kali ini melibatkan Presiden Majelis Nasional Venezuela dari Partai Popular Will, Juan Guaido.
Maduro menyebut bahwa Guaido bertemu dengan pemimpin perusahaan keamanan swasta, Silvercorp, di Gedung Putih, pada 4 Februari 2020 lalu. Maduro menyebut pertemuan Guaido dan Silvercorp lahir atas inisiasi Trump, untuk merencanakan serangan ke Venezuela.
"(Pertemuan itu) atas perintah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk bekerja mengembangkan rencana serangan (ke Venezuela)," ucap Maduro.
Tak hanya Maduro, Menteri Komunikasi Venezuela, Jorge Rodriguez, juga memberikan pernyataan terkait peran yang dimainkan oleh Silvercorp, dalam konspirasi kudeta Venezuela. Rodriguez juga mencatat bahwa Guaido telah melanggar pencekalan terhadap dirinya, usai bepergian ke beberapa negara semisal AS, Kanada, dan Kolombia.
Maduro yakin, Guaido telah menandatangani kontrak dengan Silvercorp untuk menyerang Venezuela yang mengarah pada penangkapan dirinya. Setelah itu, pihak oposisi akan mengambil alih kekuasaan dan berada di bawah kendali AS.