PM Libya Murka, GNA Bakal Halalkan Segala Cara Buat Habisi Haftar

VIVA Militer: Panglima Tentara Nasional Libya (LNA), Marsekal Khalifa Haftar
Sumber :
  • Europe Security Journal

VIVA – Respons keras dinyatakan oleh Perdana Menteri Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya (GNA), Fayez al-Sarraj, usai serangan membabi buta Tentara Nasional Libya (LNA), ke sejumlah titik di ibukota Tripoli. Al-Sarraj berjanji bakal menghabisi Marsekal Khalifa Haftar dan pasukannya dengan segala cara.

Serangan Israel di Beirut Selatan, 31 Orang Tewas

Singa LNA di bawah komando Haftar melancarkan serangan ke sejumlah tempat vital di Tripoli, Sabtu 9 Mei 2020. Bandara Internasional Mitiga, Pelabuhan Tripoli, dan pemukiman sipil, hingga rumah Duta Besar Turki dan Italia juga sasaran serangan.

Sejumlah orang tewas dan mengalami luka-luka akibat serangan 80 rudal yang diluncurkan pasukan Haftar. Tak hanya itu, satu pesawat angkut di Bandara Internasional Mitiga juga hancur.

Perayaan Natal di Palestina Akan Dibatasi karena Serangan Israel di Gaza

Apa yang sudah dilakukan Haftar dan pasukannya membuat al-Sarraj murka. Al-Sarraj menegaskan bahwa apa yang dilakukan LNA adalah sebuah kejahatan kemanusiaan. Di sisi lain, al-Sarraj juga yakin bahwa serangan yang dilakukan LNA adalah sinyal bahwa Haftar sudah depresi dan akan segera mengakhiri pemberontakannya.

"Serangan gila yang dilakukan oleh penjahat perang Haftar terhadap ibukota Tripoli hari ini, adalah tanda bahwa ia putus asa akibat kekalahan berturut-turut. Dan, ia sudah mendekati akhir proyek berdarahnya, untuk mengambil alih administrasi negara," ujar al-Sarraj dikutip Anadolu Agency.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

"Kejahatan mengerikan yang dilakukan oleh Haftar membuat kami tidak punya pilihan selain menanggapinya dengan cakar besi dan menggunakan segala cara," katanya.

Perang antara pasukan GNA dengan Haftar dan pasukan LNA sudah berlangsung sejak April 2019. Perang Saudara Libya Kedua ini setidaknya sudah menewaskan lebih dari ribuan orang baik personel militer maupun warga sipil.

VIVA Militer: Pasukan NATO di Eropa

Sabotase Meningkat, Petinggi Militer NATO Imbau Pebisnis Bersiap Hadapi "Skenario Perang"

Seorang petinggi militer NATO meminta para pebisnis bersiap menghadapi “skenario perang” dengan memindahkan lini produksi mereka ke negara asal.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024