Laknat, Pasukan Haftar Bunuh 14 Warga Sipil Libya dalam Sepekan
- Big News Network
VIVA – Konflik yang terjadi di Libya masih terus berlangsung hingga saat ini. Ribuan nyawa melayang akibat Perang Saudara Libya yang sudah terjadi dalam lima tahun terakhir. Termasuk, warga sipil yang tak berdosa jadi korban perang yang tak berkesudahan.
Pasca lengsernya diktator Libya, Muamar Gaddafi, pada 2011 lalu, situasi negara di kawasan Maghrib Afrika Utara ini seperti neraka. Apalagi setelah PBB dan beberapa negara mendukung pembentukan pemerintah Libya yang baru pada 2015.
Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) secara resmi diakui internasional. Akan tetapi, pembentukan GNA ini mendapat tentangan dari Panglima Tentara Nasional Libya (LNA), Marsekal Khalifa Hatar.
Sejak 2014, pasukan LNA dan GNA kerap terlibat pertempuran dan menewaskan lebih dari 8.000 orang.
Kantor Berita Turki, Anadolu Agency, mencatat data korban sipil dalam setahun terakhir. Dalam laporannya, media ini meyebut bahwa ada lebih dari 1.000 orang warga sipil yang tewas akibat serangan pasukan Haftar sejak April 2019.
Selain itu, sejak selama satu pekan bulan ini GNA menuding seragan LNA sudah menewaskan 14 warga sipil dan 30 orang lainnya terluka.
Data ini menjadi alasan yang kuat GNA untuk terus melakukan perlawanan terhadap pasukan loyalis Haftar, yang terintegrasi dalam Operasi Rage of Volcano. Operasi Volcano of Rage dibentuk GNA pada April 2019, untuk mempertahankan ibukota Tripoli.