Sinyal Kuat Perpecahan Singa LNA, Haftar Disebut Pengkhianat

VIVA Militer: Komandan Tentara Nasional Libya (LNA), Marsekal Khalifa Haftar
Sumber :
  • Almarsad.co

VIVA – Klaim Marsekal Khalifa Haftar yang mengklaim bahwa dirinya adalah penguasa baru Libya, ternyata mendapat respons negatif, justru dari dalam tubuh Tentara Nasional Libya (LNA) sendiri.

Maju sebagai Capres Libya, Ini Kontroversi Saif al-Islam Gadaffi

Awal pekan ini, Komandan LNA itu menyebut bahwa dirinya adalah penerima mandat rakyat Libya yang baru. Akan tetapi, seorang komandan LNA, Ashraf al-Mayar, justru mengonfirmasi bahwa dirinya justru sama sekali tak mendukung klaim Haftar.

Meski pasukan LNA adalah loyalis Haftar, al-Mayar justru menegaskan bahwa ia buka mendukung sang komandan, melainkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Libya, Aguila Saleh. Dalam video yang diunggah di sebuah media sosial, Saleh menyatakan sikapnya.

Mengejutkan, Putra Gaddafi Daftarkan Diri Jadi Capres Libya

"Tidak dapat diterima pertentangan dengan Aguila Saleh dengan cara apapun. Menentangnya adalah sebuah pengkhianatan," ucap Saleh dikutip Middle East Monitor.

Seperti yang diketahui, pasca runtuhnya kekuasaan diktator Muammar Gaddafi pada 2011 lalu, ada dua tampuk kekuasaan yang muncul di Libya. Haftar bersama LNA yang didukung Mesir, Uni Emirat Arab (UAE) dan Rusia, mengklaim kekuasaan di timur Libya.

Libya Bebaskan Putra Muammar Gaddafi Usai Lobi Level 'Dewa'

Sementara itu, Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) menempati Tripoli. Kubu ini didukung beberapa negara barat semisal Amerika Serikat dan Prancis. Di sisi lain, GNA juga didukung penuh oleh PBB dan Turki.

Perdana Menteri Libya Abdulhamid al-Dbeibah di Tripoli, Libya, 21 November 2021

Mobilnya Dihujani Peluru, PM Libya Lolos dari Upaya Pembunuhan

Penembakan terjadi di tengah pertikaian sengit antarkelompok menyangkut kendali kekuasaan pemerintah. PM Libya lolos tanpa cedera dari upaya pembunuhan terhadapnya.

img_title
VIVA.co.id
10 Februari 2022