Ternyata Dua Eks Pasukan Khusus Amerika Mau Culik Presiden Maduro
- Maduro
VIVA – Militer Venezuela telah berhasil menggagalkan upaya kudeta terhadap Presiden Nicolas Maduro oleh tentara bayaran.
Dalam upaya kudeta itu Maduro memastikan bahwa Amerika ada di balik operasi jahat itu. Hal itu diketahui setelah identitas para tentara bayaran terungkap usai dilakukan penangkapan.
Dua di antara 8 tentara bayara itu ternyata dua warga Amerika bernama Luke Denman dan Airan Berry dan yang lebih mengejutkan mereka merupakan mantan anggota Pasukan Khusus Amerika yang pernah bertugas dalam sejumlah operasi perang di Timur Tengah.
Tuduhan Maduro itu juga diperkuat dengan pernyataan mantan prajurit baret hijau Amerika Serikat Jordan Goudreau. Dia mengaku bertanggungjawab atas serangan bersenjata ke Venezuela itu.
Goudreau merupakan pemilik perusahaan keamanan swasta yang berbasis di Florida bernama Silvercorp USA. Dan kedua warga Amerika yang ditangkap militer Venezuela bekerja untuknya.
Tujuan dari misi jahat itu adalah menculik dan menahan Maduro dengan dalih membebaskan negara itu dari cengkeraman Maduro. Misi jahat itu dinamai Operation Gideon.
Perlu diketahui pula, Amerika memang berusaha menggulingkan Maduro dengan tuduhan dia merupakan gembong narkoba. Dan Amerika menawarkan hadiah sebesar 15 juta Dollar Amerika untuk menangkap Maduro.
Venezuela dan Amerika Serikat telah memutuskan hubungan diplomatik tahun lalu di tengah meningkatnya ketegangan, sehingga tidak ada kedutaan AS di Caracas.
Sementara itu, menurut NyTimes seperti dikutip VIVA Militer, Rabu 6 Mei 2020, Goudreau mengatakan sudah berkesepakatan dengan pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido yang didukung Amerika untuk menggulingkan Maduro.