Mau Dibunuh Amerika, Ayatollah Khamenei Muncul di Teluk Persia
VIVA – Meski nyawanya terancam karena diincar akan dibunuh Amerika Serikat, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei rupanya tak gentar sama sekali.
Terbukti dalam ancaman pembunuhan itu dia masih berani muncul dan menampakkan wujudnya di tempat umum. Khamenei muncul di salah satu tempat di pesisir pantai Taluk Persia di kawasan Iran.
Dia muncul memperingati hari jadi Teluk Persia yang jatuh hari ini 30 April 2020. Kemunculan Khamenei di tempat itu diketahui setelah ia menyiarkan foto di lokasi melalui aku Twitter. Dalam foto itu, terlihat Khamenei berjalan di depan serombongan petinggi militer Iran.
Selain menyiarkan fotonya, Khamenei juga mengeluarkan pernyataan sikap atas intervensi Amerika di Teluk Persia.
"Teluk Persia adalah milik negara-negara yang tinggal di sana. Keamanannya adalah tugas negara-negara ini, dan Iran dengan garis pantainya yang panjang memiliki peran penting dalam menjaga keamanan wilayah ini. Dengan rahmat Tuhan kita akan melakukan bagian kita. Ini adalah tugas historis, geografis dan regional kami.
Itu Teluk Persia adalah rumah kami dan tempat untuk kehadiran yang agung Iran . Pantai Teluk Persia dan sebagian besar Teluk Oman, milik bangsa ini, dan harus ada di sana. Itu harus menunjukkan kekuatannya. Kami adalah negara yang kuat dengan sejarah yang hebat.
Itu Teluk Persia wilayah dapat dikelola oleh kebijakan kolektif yang bijaksana dan rasional yang menguntungkan semua negara Teluk Persia. Faktor yang mengancam langkah yang tepat dan bijak adalah kehadiran pasukan asing di wilayah tersebut," tulis Khamenei.
Perlu diketahui, ancaman pembunuhan terhadap Khamenei diungkap perwira tinggi IRGC, Brigadir Jenderal Amir-Ali Hajizadeh.
Menurut Hajizedah baru-baru ini, Khamenei merupakan petinggi Iran berikutnya yang jadi target pembunuhan Amerika setelah Panglima Garda Revolusi Iran (IRGC), Jenderal Qassem Soleimani.
Ancaman pembunuhan Khamenei setelah Presiden Donal Trump mengeluarkan pernyataan akan menyerang 52 lokasi penting di Iran untuk membalas serangan Iran ke pangkalan militer Amerika di Irak.
"Tempat budaya yang mereka bicarakan adalah kediaman Pemimpin Tertinggi (Khameini). Kami percaya bahwa mereka akan membalas. Kami juga telah menunjuk 400 tempat (milik AS) untuk dihantam," ujar Hajizadeh.
Baca: Siluman Langit Amerika Kian Mengerikan Bakal Hidup Sampai 2060