Peran Tentara Merah Hancurkan Islam di Era Komunis Uni Soviet
- Medium.com
VIVA – Sebelum Uni Soviet runtuh pada 1991, negara yang terletak di sebelah utara Eurasia (Eropa-Asia), punya pengaruh besar di dunia. Paham komunis yang dianutnya membuat Soviet menjadi salah satu negara adikuasa selain Amerika Serikat (AS).
Pasca Revolusi Bolshevik yang mengakhiri berakhirnya masa Kekaisaran Rusia, Partai Komunis Uni Soviet mengubah bentuk pemerintahan menjadi negara federal dengan nama Uni Republik Sosialis Soviet. Sistem politiknya pun berganti. Dengan sistem monopartai, Partai Komunis Uni Soviet jadi satu-satunya yang berkuasa.
Setelah Partai Komunis Uni Soviet berkuasa, kebebasan beragama pun menjadi terbatasi. Salah satu yang merasakan dampaknya adalah umat Islam saat itu.
Dari 15 negara federal yang menjadi bagian Uni Soviet, enam diantaranya memiliki penduduk mayoritas Islam. Keenam wilayah tersebut yakni Uzbekistan, Kazakhstan, Tajikistan, Kirgisztan, Turkmenistan, dan Azerbaijan. Tak cuma itu, umat Islam di Uni Soviet juga ditemukan dalam jumlah besar di Idel-Ural, Kaukasus Utara, dan Tatarstan (saat ini Republik Tatarstan).
Di era awal Uni Soviet berdiri, umat Islam sempat mengalami kebebasan dalam berdakwah. Penetapan sistem hukum berdasarkan Syariat Islam secara sinergis berjalan dengan sistem hukum komunis.
"Muslim Rusia, kalian semua yang masjid dan rumah-rumah ibadahnya telah dirusak, yang keyakinan dan adat-istiadatnya telah diinjak-injak oleh Tsar dan para penindas bangsa Rusia. Keyakinan dan amalan kalian, adat budaya dan bangsa kalian adalah bebas dan terhormat selama-lamanya," bunyi pernyataan Lenin dikutio dari buku "The Bolsheviks and Islam" yang ditulis oleh Dave Crouch.
"Ketahuilah bahwa hak-hak kalian, seperti orang-orang Rusia yang lain, ada di bawah perlindungan revolusi yang sangat kuat," lanjut pernyataan Lenin.
Sayang, kondisi yang semula begitu baik justru berubah sebaliknya. Saat Josef Stalin menjadi Kepala Pemerintahan Uni Soviet, kebijakan dalam hal keagamaan diubah.
Dalam buku "The National Republics Lose Their Independence" karya Helene Carrere d'Encausse, Tentara Uni Soviet menutup bahkan menghancurkan sejumlah masjid yang menjadi salah satu sarana dakwah. Tak cuma itu, sejumlah madrasah juga dihancurkan. Para ulama-ulama yang coba mempertahankan kultur Islam disiksa secara keji dan bahkan dibunuh
Pada Mei 1944, hampir 200 ribu muslim Tatar Krimea dideportasi ke sejumlah negara bagian seperti Republik Kazakhstan, Republik Mari, Republik Uzbekistan, dan ke beberapa wilayah lain di negara-negara federal Uni Soviet. Sebagai pengaman, lebih dari 32 ribu Tentara Merah Uni Soviet dikerahkan.
Menurut laporan Time, ada lebih dari 10 ribu Muslim Tatar Krimea meninggal dunia akibat kelaparan di Uzbekistan.
Setelah Uni Soviet runtuh pada 1991, umat Islam pun kembali mendapatkan kebebasannya. Menurut data Pew Research Center, sebuah pusat penelitian yang berbasis di Washington D.C., AS, jumlah umat muslim di Russia mencapai 9,4 juta, atau 6,5 persen dari total populasi.