Kisah Heroik Perwira Muslim AS Korbankan Nyawa Hadang Bom Bunuh Diri

VIVA Militer: Makam mendiang perwira Angkatan Darat AS, Kapten Humayun Khan
Sumber :
  • Albuquerque Journal

VIVA – Amerika Serikat (AS) beserta seluruh institusi militer akan selalu mengenang keberanian Kapten Humayun Khan, seorang perwira Angkatan Darat AS (US Army) yang tewas terkena ledakan bom bunuh diri di Irak, 25 tahun silam.

Organisasi Muslim-Amerika Sebut Biden Sebagai Penjahat Perang, Ini Alasannya

Khan adalah salah satu dari beberapa perwira beragama Islam di Angkatan Darat AS. Lahir di Dubai, Uni Emirat Arab, 9 September 1976, Khan adalah putra pasangan suami istri asal Pakistan, Khizr dan Ghazala Khan.

Setelah hijrah ke AS pada 1980, Khan menghabiskan masa remajanya di Silver Spring, Maryland. Setelah menyelesaikan pendidikannya di University of Virgina, Khan memutuskan untuk bergabung dengan US Army pada tahun 2000.

Lakukan Pertemuan dengan Menhan AS, Presiden Prabowo: Saya Sama Beliau Sudah Kenal Lama

Setelah menyelesaikan pendidikan militernya pada 2003, Khan kemudian ditugaskan di Markas Besar Batalion Pendukung Divisi Infantri Pertama Angkatan Darat AS, di Vilseck, Jerman, pada 2004.

Masih di tahun yang sama, Khan mendapat tugas di Irak. Tepatnya pada 8 Juni 2004, tepat ke-120 hari perjalanan tugasnya, nasib nahas menghampirinya. 

Donald Trump Tunjuk 3 Orang ini untuk Jabatan Paling Krusial di Pemerintahannya

Menurut laporan Washington Post, Khan yang tengah memeriksa pos jaga di dekat kota Baqubah, 50 kilometer timur laut ibukota, Baghdad, melihat sebuah taksi mencurigakan melaju kencang ke arah pos penjagaan. Seketika, Khan memerintahkan anak buahnya untuk menghindar sementara ia berlari ke arah taksi tersebut.

Benar saja, taksi itu diisi oleh seorang anggota milisi yang hendak melakukan aksi bom bunuh diri di pos penjagaan militer AS. Akibat dihampiri Khan, anggota milisi itu langsung meledakkan diri dan pada akhirnya menewaskan Khan.

Sang ayah, Khizr, merasa bangga setelah mengetahui keberanian mendiang putranya saat kronologi peristiwa itu dijelaskan oleh Angkatan Darat AS. Di sisi lain, Khizr juga merasa sangat kehilangan pasca kematian Khan.

"Dari mana datangnya kekuatan untuk menghadapi bahaya seperti itu, daripada bersembunyi di nalik tiang atau bilik, atau sesuatu lainnya?" ucap Khizr dikutip Washington Post.

"Biasanya, kita akan mencoba bersembunyi. Seandainya dia melakukan itu, tidak ada masalah sama sekali, atau mungkin tidak fatal," katanya.

Setelah meninggal dunia, Khan dianugerahi dua tanda jasa. Atas keberanian dan aksi heroiknya, Khan mendapat Bronze Star Medal dan Purple Heart.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya