Iran Siapkan Drone Canggih Buat Ladeni Kekuatan Militer AS

VIVA Militer: Drone Fortros milik Garda Revolusi Iran (IRGC)
Sumber :
  • Teherantimes

VIVA – Garda Revolusi Iran (IRGC) terus memperkuat armada militernya, terkait ketegangannya dengan Amerika Serikat (AS). IRGC kabarnya bakal segera mendapatkan artileri udara baru berupa drone.

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

Komandan Divisi Drone IRGC, Kolonel Akbar Karimloo menyebut bahwa Kementerian Pertahanan Iran dalam waktu dekat ini akan memberikan sejumlah drone Fotros. Hal ini bertujuan untuk memperkuat sistem pertahanan Iran dari berbagai ancaman musuh. 

Akan tetapi, Karimloo tidak secara spesifik menyebutkan berapa jumlah drone canggih yang akan diterima oleh IRGC. Akan tetapi, penambahan artileri udara buatan Industri Pertahanan Iran bakal digunakan untuk menghadapi kekuatan militer AS di Teluk Persia, yang belakangan ini kian memanas.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Lebih lanjut Karimloo menjelaskan, penambahan drone tempur yang dapat melakukan pengintaian jarak 2000 km itu dilakukan dalam rangka pemutakhiran alutsista IRGC yang dilakukan pemerintah Iran semata. 

Pasalnya, Kementerian Pertahanan juga sedang meningkatkan kemampuan drone lainnya, yang bernama Mohajer-6.

Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

"Drone ini sangat meningkatkan kemampuan IRGC Ground Force dalam misi patroli dan operasi tempur di sepanjang perbatasan barat laut dan tenggara," kata Kolonel Akbar Karimloo dikutip VIVA militer dari Tehrantimes, Selasa,28 April 2020.

Menteri Pertahanan Amir Hatami mengatakan, “sejumlah besar” drone multirole, pengintaian, dan drone serang, serta drone Karrarr dan Ababil-3 yang diproduksi oleh Aircraft Manufacturing Industrial Company (HESA), telah dikirim ke Angkatan Udara dan Angkatan Darat Iran.

Menurutnya, Drone yang dikirim merupakan bagian penting dari operasi Pertahanan Udara dan Angkatan Udara dan dapat digunakan sebagai drone target serta untuk penipuan di jaringan pertahanan udara musuh.

Lebih jauh Hatami jelaskan, drone multirole memiliki kecepatan 900 km/jam dan jangkauan 1000 km dan dapat digunakan untuk durasi 180 menit tanpa jeda pada ketinggian 40.000–45.000 kaki. Sedangkan, Drone Ababil-3 adalah drone tempur medium dengan kemampuan membawa berbagai senjata dan peralatan elektro-optik.

Komandan Pertahanan menambahkan bahwa drone terutama digunakan untuk mengumpulkan dan mengirimkan data optik dan juga dapat digunakan untuk operasi tempur dengan jangkauan operasi 150 km.

Hatami juga mengatakan bahwa drone Karrar bertenaga jet memiliki kemampuan membawa dan menjatuhkan muatan bom dan telah ditingkatkan untuk menambah kemampuan tempur dan serangan bunuh diri. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya