Perwira Tinggi Iran Cium Rencana Busuk Trump Bunuh Ayatollah Khamenei

VIVA Militer: Pemimpin revolusi Iran, Ayatollah Ali Khamenei
Sumber :
  • Politico

VIVA – Serangan udara militer Amerika Serikat (AS) yang menewaskan Panglima Garda Revolusi Iran (IRGC), Jenderal Qassem Soleimani, ternyata berbuntut panjang. Iran dan AS hingga saat ini masih terus terlibat dalam ketegangan. Yang terbaru, seorang perwira tinggi IRGC mencium rencana Presiden AS, Donald Trump, yang ingin menghabisi nyawa Pemimpin Revolusi Iran, Ayatollah Ali Khameini.

Putin Klaim Rusia Evakuasi 4.000 Pejuang Iran dari Suriah setelah Assad Digulingkan

Soleimani tewas di Bandar Udara Internasional Baghdad akibat serangan drone yang dilancarkan militer AS, 3 Januari 2020 lalu. Bak mengganggu lebah dalam sarangnya, IRGC kemudian balas menyerang Pangkalan Militer Al Asad milik AS di kota Erbil, empat hari pasca kematian Soleimani.

Sehari setelah serangan yang menewaskan Soleimani, Trump sempat mengunggah cuitan di akun Twitter pribadinya dengan nada mengancam Iran. Dalam cuitannya itu, Presiden AS ke-45 ini siap menyerang 52 tempat-tempat penting dan strategis milik Iran.

Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Bukan Akibat KPK Geledah BI

"52 tempat di Iran... beberapa di tingkat yang sangat tinggi dan penting bagi Iran dan budaya Iran, itulah targetnya, dan Iran sendiri akan dihantam dengan sangat cepat dan keras," tulis Trump di Twitter.

Mantan Presiden Iran Marah UU Penggunaan Hijab Ditunda

Ancaman Trump membuat IRGC terus siaga dan membaca kemungkinan serangan yang sewaktu-waktu bisa dilancarkan AS. Seorang perwira tinggi IRGC, Brigadir Jenderal Amir-Ali Hajizadeh, menduga bahwa salah satu dari 52 tempat incaran Trump adalah kediaman Khameini.

Tak gentar, Hajizadeh membalas ancaman Trump. Komandan Angkatan Udara IRGC ini menegaskan, jika Trump memberi instruksi untuk melancarkan serangan ke 52 tempat di Iran, maka IRGC akan meresponsnya dengan serangan ke 400 tempat strategis AS.

"Tempat budaya yang mereka bicarakan adalah kediaman Pemimpin Tertinggi (Khameini). Kami percaya bahwa mereka akan membalas. Kami juga telah menunjuk 400 tempat (milik AS) untuk dihantam," ujar Hajizadeh dikutip Radio Farda.

Khameini sendiri disebut tinggal di sebuah rumah yang letaknya berdekatan dengan kantor dan sebuah aula keagamaan, tempat biasa ia menyampaikan pidatonya. Rumah Khameini juga terletak dalam kompleks bangunan lama Parlemen Iran, Kantor Dewan Keamanan Tertinggi Iran, dan Kantor Presiden Iran.

Bitcoin dan aset kripto.

Tren Positif Pasar Kripto Diharapkan Berlanjut di 2025

Pasar kripto punya potensi berada dalam tren 'bull market' yang ditandai dengan berbagai faktor makroekonomi yang positif di 2025.

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024