Demi Perkuat Armada Pasifik, AS Paksa Gunakan Kapal Nuklir Mogok

VIVA Militer: Kapal rudal nuklir Angkatan Laut AS (US Navy), USS Zumwalt
Sumber :
  • Military.com

VIVA – Sebuah kapal perusak dengan peluru kendali milik Angkatan Laut AS (US Navy), bakal dikerahkan untuk memperkuat armada militer Negeri Paman Sam di Samudera Pasifik. Kapal tersebut adalah USS Zumwalt, sebuah kapal siluman yang punya kemampuan menyerang daratan.

China: Kegagalan Gencatan Senjata di Gaza Akar Penyebab Kekacauan di Timur Tengah

Meski jadi negara dengan kasus Virus Corona atau COVID-19 terbanyak di dunia, AS sepertinya masih tetap fokus dengan pengamanan di sejumlah wilayah. Salah satunya di Pasifik, teritorial laut internasional yang kerap jadi sumber ketegangan terutama dengan armada militer China.

Menurut laporan Military.com, Angkatan Laut AS telah menerima pengiriman USS Zumwalt generasi ketiga, setelah sempat terbengkalai selama tiga tahun. 

Dilema Produsen Mobil Listrik China: Laris tapi Merugi

USS Zumwalt sebelumnya pernah bertugas pada Oktober 2016 lalu. Akan tetapi, kapal perusak peluru kendali ini mengalami kerusakan dan mogok saat melewati Terusan Panama. Padahal, untuk bisa membuat kapal ini sempat ada tarik ulur antara pemerintah dan US Navy.

Wajar saja, sebab untuk membangun USS Zumwalt pemerintah AS harus menggelontorkan dana sebesar US$4 miliar, atau setara dengan Rp61,7 triliun.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

"Tim uji tempur yang terdiri dari pelaut, mekanik Raytheon, dan tim aktivitas lapangan Angkatan Laut telah bekerja keras untuk membuat USS Zumwalt siap dalam pengujian di laut, yang lebih kompleks untuk muliti misi," ujar Kapten Kevin Smith, Manajer Eksekutif Program Angkatan Laut AS.

Laporan lain juga menyebut, USS Zumwalt sudah resmi menjadi bagian dari operasi pengamanan Pasifik dengan sejumlah kapal lainnya. Dengan kemampuannya, kapal ini bisa mengurangi deteksi radar dan tak diketahui keberadaannya oleh kapal musuh.

VIVA Militer: Vladimir Putin, Xi Jinping dan Ebrahim Raisi

Presiden China Xi Jinping: Solusi Dua-Negara Fundamental untuk Perdamaian Palestina

Implementasi solusi dua-negara, termasuk pembentukan negara Palestina yang merdeka, adalah "fundamental" bagi perdamaian di Palestina, kata Presiden China Xi Jinping.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024