Chengdu J-20, Jet Tempur Siluman Milik China yang Misterius
- Military Watch Magazine
VIVA – Sebagai salah satu negara raksasa di dunia, China jelas memiliki kekuatan armada militer yang mumpuni. Salah satu yang kerap jadi perbincangan adalah pesawat tempur siluman milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan China (PLAAF), Chengdu J-20 Mighty Dragon.
Menurut data Worldmeters.info, China adalah negara ketiga dengan luas wilayah terbesar di dunia. Negeri Tirai Bambu memiliki luas area 9,6 juta kilometer, yang terdiri dari 9,3 juta kilometer daratan, dan 270.550 kilometer teritori laut.
Dengan luas wilayah itu, China tentunya harus memiliki armada militer yang kuat untuk mengamankan daerah kekuasaannya. Sebagai salah satu komponen pertahanan, PLAAF memiliki sejumlah pesawat tempur berteknologi canggih.
Chengdu J-20Â Mighty Dragon adalah salah satunya. Dibuat oleh Perusahaan Industri Pesawat Chengdu, J-20 adalah salah satu dari empat pesawat siluman yang masih beroperasi di dunia.
Tiga pesawat siluman lain di dunia dimiliki oleh Amerika Serikat (AS), yakni Northrop Grumman B-2 Spirit, Lockheed Martin F-22 Raptor dan Lockheed Martin F-35 Lightning II
Menurut data Warchina.com, program pengembangan pesawat siluman sebenarnya sudah dimulai China pada akhir 1990. Awalnya, program ini dinamakan J-XX dan Perusahaan Industri Pesawat Chengdu berhasil memenangkan tender pembuatan pesawat ini.
Selama lebih dari 10 tahun pembuatan, Chengdu J-20 akhirnya melakukan penerbangan perdananya pada 11 Januari 2011.
Menurut data Aviation Week & Space Technology, Chengdu J-20 memiliki kecepatan maksimal 2.100 kilometer. Itu berarti, jet tempur siluman ini adalah yang tercepat keempat di bawah Sukhoi Su-57 (Rusia), Shenyang FC-31 (China), dan F-22 Raptor (AS).
Soal artileri, Chengdu J-20 bisa membawa dua rudal jarak pendek PL-10, dan enam delapan rudal jarak menengah PL-12. Setelah dimodifikasi, Chengdu J-20 juga bisa membawa rudal jarak jauh semisal PL-15 dan PL-21. Yang terakhir, pesawat ini juga dilengkapi dengan rudal kendali LS-6.
Di sisi lain, AS pernah memberikan pernyataan bahwa Chengdu J-20 tidak bisa melakukan pertempuran udara. Menurut laporan Business Insider, China sama sekali tak melengkapi pesawat itu dengan senjata.
Oleh sebab itu, AS merasa dua pesawat silumannya (F-22 dan F-35) jauh lebih superior dan China tidak menempatkan Chengdu J-20 sebagai lawan dari dua pesawat AS itu. Di sisi lain, AS sesumbar jika China mendesain Chengdu J-20 justru menghindari pertempuran udara.
"China mengakui bahwa berada dalam pertempuran udara bukanlah misi yang sedang mereka bangun. Mereka mungkin ingin menghindari pertempuran udara dengan cara apapun," ujar Letkol David Berke, mantan anggota Korps Marinir AS dan eks pilot F-22 dan F-35 dikutip Business Insider.