Sayembara Besar Amerika Saat Corona, Bayar Nyawa Kawtharani 154 Miliar
- US Army
VIVA – Amerika Serikat ternyata belum puas menghabisi nyawa petinggi militer di Timur Tengah. Setelah menghabisi nyawa Mayor Jenderal Qasem Soleimani, kini negara adi daya itu memburu Muhammad Kawtharani.
Tak tanggung-tanggung, saat 700 ribu penduduknya terinfeksi Virus Corona atau COVID-19, Amerika malah rela menghamburkan uang sebanyak 10 juta dolar hanya untuk gelar sayembara besar terkait informasi tentang keberadaan Kawtharani.
Jika diukur dengan nilai tukar dolar terhadap rupiah saat ini, Sabtu 18 April 2020, uang imbalan untuk nyawa Kawtharani sekitar lebih dari Rp154 miliar. Sungguh jumlah yang fantastis.
"Program Imbalan Departemen Kehakiman AS untuk menawarkan hadiah hingga 10 juta dolar AS untuk informasi tentang kegiatan, jaringan, dan rekan dari Muhammad Kawtharani, seorang komandan militer senior Hizbullah. Pengumuman ini adalah bagian dari penawaran hadiah berdiri Departemen untuk informasi yang mengarah pada gangguan mekanisme keuangan organisasi teroris Lebanon Hizbullah," tertulis di situs resmi departemen itu.
Kenapa nyawa Kawtharani begitu penting bagi Amerika?.
Kawtharani merupakan komandan militer Hizbullah di Irak. Dia diburu Amerika karena disebut-sebut mengambil alih koordinasi politik kelompok paramiliter Iran yang sebelumnya dipegang oleh Soleimani.
Menurut Departemen Kehakiman AS, Kawtharani memfasilitasi tindakan kelompok-kelompok yang beroperasi di luar kendali Pemerintah Irak yang telah dengan keras menekan protes, menyerang misi diplomatik asing, dan terlibat dalam kegiatan kriminal terorganisir yang tersebar luas.
"Sebagai anggota Dewan Politik Hizbullah, Kawtharani telah bekerja untuk mempromosikan kepentingan Hizballah di Irak, termasuk upaya Hizbullah untuk memberikan pelatihan, pendanaan, dukungan politik, dan logistik kepada kelompok pemberontak Syiah Irak," tulis departemen itu.
Departemen Keuangan AS mengaku telah menetapkan Kawtharani sebagai Teroris Global Khusus sejak tahun 2013.
"Pada bulan April 2019, hadiah untuk keadilan mengumumkan hadiah hingga 10 juta dolar AS untuk informasi yang mengarah pada gangguan mekanisme keuangan organisasi teroris global Hizbullah Lebanon.
Berdasarkan data Amerika, Hizbullah disebut sebagai organisasi teroris yang berbasis di Libanon yang menerima senjata, pelatihan, dan pendanaan dari Iran, yang ditunjuk oleh Sekretaris Negara sebagai sponsor negara terorisme pada tahun 1984.
Hizbullah menghasilkan sekitar satu miliar dolar per tahun dari kombinasi dukungan keuangan langsung dari Iran, bisnis dan investasi internasional, jaringan donor, dan kegiatan pencucian uang.
Departemen Luar Negeri menetapkan Hizbullah sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO) pada Oktober 1997 di bawah Undang-undang Keimigrasian dan Kebangsaan, dan sebagai Teroris Global Khusus (SDGT) yang Ditentukan Khusus pada Oktober 2001 di bawah Perintah Eksekutif (E. O.) 13224.
Baca: Gila, Trump Baru Saja Bohongi Dunia Soal Korban Tewas Corona di China