Video Pesawat Bomber Rusia Tu-95 Dicegat Jet Tempur F-22 Raptor AS
- Twitter / @mod_russia
VIVA – Jet tempur canggih Amerika Serikat F-22 Raptor kembali mencegat pesawat-pesawat pengebom Rusia di dekat wilayah udara AS Rabu waktu setempat. Ini merupakan pencegatan kali kedua dalam satu pekan terakhir, demikian klaim AS.
Komando Pertahanan Wilayah Udara Amerika Utara (NORAD), seperti disiarkan CNN, Rabu waktu setempat mengungkapkan bahwa pesawat-pesawat Rusia itu terdeteksi di Zona Identifikasi Pertahanan Udara AS di lepas pantai Alaska pada Selasa malam waktu setempat.
Formasi pertama pesawat Rusia itu terdiri dari dua bomber, dua jet tempur, dan didukung oleh pesawat pengendali dan peringatan dini. Lalu formasi kedua terdiri dari dua pesawat bomber Rusia yang didukung oleh pesawat pengendali dan peringatan dini.
Pesawat militer Rusia itu muncul pada 32 mil laut dari lepas pantai Alaska, namun tetap berada di wilayah udara internasional. "Ini adalah formasi-formasi signifikan Rusia di lokasi berbeda," ungkat pejabat pertahanan AS terkait dua kali pencegatan itu.
AS menilai bahwa pesawat-pesawat Rusia itu mungkin sekadar menjalani misi latihan. Namun, intensitas latihan itu bisa jadi pertanda dari Moskow bahwa mereka juga bisa unjuk gigi dalam menghadapi pesawat-pesawat AS bila terbang di dekat lepas pantai Rusia.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan pernyataan pada Rabu waktu setempat bahwa empat pesawat strategis pengebom nuklir Tupolev Tu-95 MS dicegat oleh sejumlah jet tempur milik angkatan udara Amerika Serikat sekitar 32 mil laut dari pantai Alaska yang berdekatan dengan perbatasan AS.
Keempat pesawat itu tengah terbang di atas Laut Okhotsk, Laut Bering, dan Laut Chukchi, serta Samudra Pasifik bagian utara, yang dianggap sebagai perairan internasional. Keempat pesawat Rusia itu tengah dalam misi penerbangan patroli selama 11 jam saat dikawal dan dibayang-bayangi jet tempur AS yang diterbangkan dari pangkalan NORAD.
Wilayah Industri Ukraina Kena Serangan Rudal Rusia
Pejabat Ukraina melaporkan adanya kerusakan di sebuah lokasi industri di wilayah Dnipropetrovsk setelah serangkaian serangan Rusia.
