Deretan Pemain Kelas Dunia Pernah Merumput di Liga Indonesia

Pesepakbola legendaris Ukraina, Andriy Shevchenko
Sumber :
  • REUTERS/Alessandro Bianchi

VIVAbola - Beberapa hari belakangan ini sepakbola Tanah Air diramaikan oleh berita mengenai keinginan Mitra Kukar mendatangkan mantan striker AC Milan, Andriy Shevchenko.

Piala Proklamasi Tak Jelas, Arema Enggan Ambil Pusing

Meski proses negosiasi masih berlangsung alot, namun Tim Naga Mekes tampaknya tidak main-main dalam melakukan perburuan terhadap pemain asal Ukraina tersebut. Rencananya, manajer Mitra Kukar, Ronni Fauzan akan terbang ke Ukraina untuk bertemu dengan pemain yang sudah memutuskan pensiun itu.

Kehadiran pemain kelas dunia di pentas sepakbola Indonesia sebenarnya bukan hal yang baru. Sejak era 1990-an, sudah ada Aeberapa nama yang sempat merasakan kompetisi Tanah air. Mereka rata-rata datang ke Indonesia saat karir sepakbolanya di pentas dunia sudah memudar.

Berikut adalah pemain-pemain kelas dunia yang sempat merumput di Indonesia:

Mahaka Kembali Ubah Nama Turnamen Pramusim ISL

1. Roger Milla 
Pria kelahiran Yaounde, Kamerun, 60 tahun silam ini merupakan salah seorang penyerang hebat dari Afrika. Namanya mulai mencuri perhatian dunia saat mencetak empat gol di Piala Dunia 1990.

Yang membuat dunia tercengang adalah saat itu Milla sudah berusia 38 tahun, usia di mana para pemain sepakbola biasanya pensiun. Pada event ini, Milla membantu Kamerun melaju hingga ke perempat final.

Roger Milla
Milla juga dikenal lewat selebrasi uniknya usai mencetak gol di mana dia akan berlari ke pojok dan menari di tiang bendera. Setelah itu, Milla pun dinobatkan sebagai pioner untuk seleberasi gol unik.

Pada Piala Dunia 1994 yang digelar di Amerika Serikat, Milla masih tampil membela Kamerun. Saat itu, usianya sudah mencapai 42 tahun. Meski demikian, Singa Tua ini kembali menunjukkan taringnya setelah mencetak satu gol ke gawang Rusia dan menempatkannya sebagai pemain tertua yang pernah mencetak gol di Piala Dunia.

Di level klub, nama Milla melambung saat memperkuat Montpellier di Liga Prancis. Dia kemudian datang ke Indonesia pada 1994 dan memperkuat Pelita Jaya selama semusim. Saat itu, kemampuan Milla sudah jauh menurun dengan postur tubuh yang jauh dari kata ideal.

Setelah semusim di Pelita, Milla kemudian bergabung dengan Putra Samarinda (1995-1996). Dia lalu dipinjamkan ke Atlanta Silverbacks sebelum mengakhiri karir sepakbolanya di klub Tonnerre (1996-99).

2. Mario Kempes 
Pemilik nama lengkap Mario Alberto Kempes Chiodi merupakan salah seorang legenda sepakbola asal Argentina. Pria kelahiran Bell Ville, 15 Juli 1954 itu mengawali karirnya bersama klub Instituto pada 1970 lalu. Dia pernah memperkuat Valencia dalam dua kurun waktu yang berbeda, yakni 1977-1981 dan 1982-1984. Bersama Valencia, Mario pernah merasakan manisnya gelar Copa del Rey dan UEFA Cup.

LIGA Ingin 'Bangkitkan' ISL, Bagaimana Nasib Pemain Asing?

Mario Kempes
Di pentas Piala Dunia, Mario yang sudah berkenalan dengan sepakbola sejak usia 7 tahun memperkuat Argentina sebanyak tiga kali, yakni 1974, 1978, dan 1982. Mario merupakan kunci sukses Tim Tango merebut gelar juara pada PD 1978. Pada event ini, Mario mencetak enam gol di mana dua di antaranya ditorehkannya saat Argentina mengalahkan Belanda 3-1 di final.

Kempes memperkuat Pelita Jaya pada 1996. Kala itu dia hadir sebagai pemain merangkap pelatih. Bersama The Young Guns, Mario hanya tampil 15 kali dan mencetak 10 gol.

3. Lee Hendrie 
Meski belum pernah tampil di Piala Dunia, Lee Hendrie merupakan pemain yang sempat merasakan ketatnya kompetisi Liga Inggris. Memperkuat Aston Villa pada 1995-2007, Hendrie tampil dalam 251 laga dan mencetak 27 gol.

Setelah sempat berpindah-pindah klub, Hendrie hadir di Indonesia pada tahun 2011. Mantan pemain timnas U-21 Inggris itu memperkuat Bandung FC di pentas Liga Primer Indonesia (LPI). Sayangnya, setelah beberapa bulan merumput di Indonesia, Hendrie memutuskan kembali ke Inggris.

4. Marcus Bent
Pemain kelahiran London, 19 Mei 1978 ini jadi satu lagi pemain jebolan Premier League yang pernah merumput di Indonesia. Bent pernah memperkuat Everton pada 2004-2006. Pemain yang juga pernah berkostum Birmingham City itu memutuskan untuk bergabung dengan Mitra Kukar pada musim kompetisi 2011-12.

Namun, karirnya tidak berkembang dan hanya mampu mencetak 4 gol dari 11 laga. Bent dipecat jelang putaran kedua Liga Super Indonesia (ISL) 2011-12. Setelah meninggalkan Mitra Kukar, Bent belum juga mendapatkan klub.

Marcus Bent

5.Emmanuel Maboang Kessack
Pemain asal Kamerun ini sudah dua kali tampil di Piala Dunia (1990 dan 1994). Gelandang serang kelahiran 27 November 1968 ini juga sempat membela Pelita Jaya pada musim kompetisi 1997-1998.

6. Pierre Njanka
Pemain bertahan kelahiran Douala, Kamerun, 15 Maret 1975 ini pernah tampil di dua Piala Dunia, yakni 1998 dan 2002. Pemain dengan 47 caps itu juga pernah memperkuat Kamerun di Piala Afrika 2004. Aksi Njanka mampu mencuri perhatian dunia saat mencetak gol ke gawang Austria pada Piala Dunia 1998.

Pierre Njanka
Njanka pertama kali merumput di Indonesia pada 2008. Klub pertamanya adalah Persija Jakarta. Setelah semusim di Ibukota, Njanka lalu pindah ke Arema Indonesia dan berhasil membawa tim asal Kota Malang itu menjadi juara ISL musim 2009-10.

Njanka sempat bergabung dengan Aceh United pada 2011. Dia kemudian pindah ke Mitra Kukar (2011-12) sebelum kemudian gabung ke Persisam Samarinda pada musim kompetisi 2012-13. (one)

Pemain PS Polri

Tim 'Gemuk' PS Polri Diresmikan

Tidak wajar, karena hanya untuk bertanding di turnamen singkat.

img_title
VIVA.co.id
16 Maret 2016