Kepala LAN: ASN Dituntut Proaktif Hadapi Perubahan
VIVA – Saat ini dunia sedang menghadapi situasi dan kondisi yang penuh dengan perubahan yang sangat cepat, ditengah pelandaian kasus Covid-19 di Indonesia, justru di belahan dunia lain mengalami kenaikan signifikan, oleh karena itu ASN sebagai subyek birokrasi dituntut proaktif dalam mengantisipasi segala perubahan yang dihadapinya.
ASN harus berperan sebagai agen perubahan (agent of change) terhadap pelayanan kepada masyarakat walaupun di tengah krisis saat ini.
Hal ini diungkapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Adi suryanto, M.Si saat memberikan sambutan pada Upacara Pelepasan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan L di Aula Prof. Dr. Agus Dwiyanto, MPA, Selasa (2/11).
Lebih lanjut Adi Suryanto menyampaikan, Pandemi Covid-19 ini menjadi momentum dalam percepatan transformasi birokrasi yang semula bersifat konvensional kepada digital. Hal ini juga dilakukan LAN dengan menerapkan pelatihan yang berbasis pada virtual learning dengan pemanfaatan Learning Management System (LMS).
Jauh sebelum pandemi, LAN telah mengeluarkan kebijakan untuk mendorong lembaga pelatihan mengembangkan pelatihan jarak jauh (distance learning) namun hal tersebut belum direspon dengan baik sampai akhirnya Covid-19 yang melanda Indonesia menjadi salah satu faktor untuk memaksa lembaga pelatihan beralih kepada pelatihan secara digital.
“Hal ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa setiap terobosan dan inovasi yang digagas belum tentu dapat diterima oleh stakeholders, demikian halnya dengan pemimpin perubahan jangan hanya berpikir perubahan yang kita gagas bagi organisasi akan secara simultan dapat dijalankan oleh anak buah maupun kolega kita” tegasnya.
Kepala LAN menambahkan, maka dari sinilah peran pemimpin perubahan untuk terus berikhtiar untuk terus menerus mengawal inovasi yang digagasnya, sehingga dapat diimplementasikan serta mendapat dampak positif bagi organisasi.
Pembelajaran PKN Tingkat I ini menerapkan pendekatan experiential learning, dimana peserta diajak untuk langsung terjun menjadi pemimpin perubahan di instansinya dengan desain inovasi yang digagasnya melalui proyek perubahan.
“Proyek perubahan yang digagas peserta PKN Tingkat I ini bukanlah sekedar syarat kelulusan, tetapi sebagai alat (tools) dalam mengelola perubahan, maka melalui pelatihan ini diharapkan peserta dapat mengambil lesson work dari proses membuat proyek perubahan” ungkapnya.
Adi Suryanto juga mengapresiasi seluruh Peserta PKN Tingkat I Angkatan L meskipun di tengah pandemi Covid-19 yang dihadapi selama mengikuti pelatihan, dengan segala keterbatasan dan resources yang dimiliki, peserta mampu menyelesaikan proyek perubahan.
“Oleh karena itu, menilai kapasitas kepemimpinan seseorang bukan pada saat keadaan berjalan normal, melainkan ketika seorang pemimpin mampu menerobos segala kekurangan, tantangan dan hambatan yang dihadapi untuk terus melakukan inovasi bagi organisasinya," tambahnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Utama, Dra. Reni Suzana, MPPM, Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Administrasi Negara, Dr. Tri Widodo WU, MA, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi ASN, Dr. Basseng, M.Ed, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dr. Junimart Girsang, MBA, Plt. Asisten SDM Polri, Brigjen Pol. Jawari.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala LAN juga mengumumkan 5 peserta terbaik yaitu:
- Novia Widyaningtyas, S.Hut., M.Sc (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
- Agung Marlianto B., S.I.K., M.H. (Badan Intelijen Negara)
- Indra Darmawan Iriyanto, S.I.K., M.Si (POLRI)
- Dra. Sri Wahyuni , MRP (Provinsi Kalimantan Timur)
- Drs. Riyadi, M.Si. (Lembaga Administrasi Negara)