Kemenperin Siapkan Inovasi Produk Penanggulangan Covid-19

VIVA – Kementerian Perindustrian mendorong hilirisasi serta komersialisasi produk-produk riset dan inovasi di sektor industri, termasuk yang sedang dibutuhkan untuk penanggulangan wabah Covid-19. Satu di antaranya mengenai pengembangan ventilator di dalam negeri.

Untuk itu diperlukan langkah kolaborasi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) agar upaya itu bisa terwujud.

"Kami melakukannya melalui fasilitasi percepatan produksi, kemudahan bahan baku dan komponen, alat uji dan kalibrasi ventilator, serta berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk perizinan," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Doddy Rahadi dalam keterangannya di Jakarta, Senin 11 Mei 2020.

Tentunya, menurut Doddy, upaya itu tetap mengedepankan faktor keselamatan, kemanfaatan, dan moralitas.

Kepala BPPI menambahkan, sejak April 2020, telah dilaksanakan rapat koordinasi dengan inisiator ventilator nasional serta perwakilan Kementerian Kesehatan, yaitu Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK).

Secara umum, keempat tim pengembang ventilator, yakni Tim Jogja, Tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Tim Universitas Indonesia (UI), dan Tim Institut Teknologi Bandung (ITB) sedang dalam proses uji fungsi dan uji klinis, serta penjajakan kerja sama industri untuk melakukan produksi skala besar.

Salah satu yang mendapat perhatian Kemenperin adalah Tim Jogja yang terdiri atas Universitas Gadjah Mada, PT Yogya Presisi Teknikatama Industri, PT STECHOQ, dan PT Swayasa Prakarsa. Tim tersebut telah mendapatkan sertifikat produksi, sertifikat merek dagang, dan kerja sama distribusi dengan penyalur alat kesehatan. 

"Selanjutnya adalah pengurusan izin edar yang sedang disiapkan persyaratan dokumen sambil secara paralel menjalani uji fungsi dan uji klinis di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan,” ujarnya.

Selain pengembangan ventilator, Kemenperin melalui sejumlah unit litbang di bawah BBPI juga aktif melakukan riset guna mendukung penanggulangan Covid-19. Antara lain rancang bangun alat pelindung diri (APD) jenis face shield untuk tenaga kesehatan dalam penanganan pasien terpapar virus Corona, yang telah dilaksanakan Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) di Bandung.

Hyundai Singgung Pemerintah Jika Mobil Hybrid Dikasih Insentif, Mau Lari apa Jalan?

Selanjutnya, pengembangan cokelat rempah mengandung komponen bioaktif, yang dilakukan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) di Makassar. Temuan ini diharapkan dapat memberikan efek positif untuk kesehatan masyarakat, seperti meningkatkan imunitas.

“Kami juga akan melakukan penelitian dan pengembangan Non-PCR test kit untuk mendeteksi Covid-19, yang dilaksanakan oleh Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung,” ujar Doddy. 

Kendaraan Listrik Sepenuhnya Ramah Lingkungan Jika Negara Melakukan Ini

Tak hanya itu, upaya pengembangan bahan baku APD, yang akan dilaksanakan oleh Balai Besar Tekstil (BBT) di Bandung.

Pengembangan Rapid Test Kit untuk mendeteksi Covid-19 dengan metode Lateral Flow Immunoassy, yang akan dilaksanakan oleh Balai Besar Industri Agro (BBIA) di Bogor) juga dilakukan. Sementara itu, pengembangan disposable masker penahan virus berbasis kertas, akan dilaksanakan oleh Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) di Bandung.

Mobil Hybrid Jadi Anak Tiri, Kementerian Perindustrian Bilang Begini

Selain itu, pengembangan nanofiber membrane pada masker untuk proteksi virus Covid-19, yang akan dilaksanakan oleh Balai Besar Kulit Karet dan Plastik (BBKKP) di Yogyakarta. Upaya lain adalah pengembangan pangan fungsional immunomodulator untuk meningkatkan daya tahan tubuh, bakal dilaksanakan Balai Besar Industri Agro (BBIA) di Bogor.

"Ada juga pembuatan antioksidan untuk mencegah regenerasi virus di dalam tubuh manusia berbasis mikroalga, yang akan dilaksanakan oleh Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) di Jakarta, dan pengembangan kayu pasak bumi sebagai bahan baku obat dan penambah stamina, yang akan dilaksanakan oleh Balai Riset dan Standardisasi Banjarbaru,” tutur Doddy.

Astra Honda Motor luncurkan motor listrik Honda EM1 E: Plus

Soal Kelanjutan Insentif Motor Listrik, Menperin: Masih Ada Kemungkinan

Menteri Perindustrian (Menperin)Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan rencana kelanjutan dari penerapan insentif terhadap pembelian motor listrik.

img_title
VIVA.co.id
1 November 2024