Ayushita Akan Lihat Langsung Pasar Karetan Radja Pendapa
- VIVA.co.id/ Linda Hasibuan
VIVA – Inovasi Pasar Karetan Radja Pendapa yang dicreate Generasi Pesona Indonesia (GenPI Jateng) menarik perhatian kalangan selebritis. Saking penasarannya, aktris dan penyanyi Ayushita Nugraha akan mendatangi Pasar Karetan yang ada di Semarang, Jawa Tengah, Minggu 5 November 2017.
Apa yang membuat Ayushita tertarik Pasar Karetan? Ternyata karena konsep pasar yang diterapkan komunitas netizen yang concern di sektor pariwisata ini dianggapnya sangat kreatif. Apalagi basisnya offline dan online. Terlebih, Ayushita sendiri juga memiliki bisnis toko online barang-barang eksklusif.
"Saya melihat Pasar Karetan ini sudah trending topic di medsos berhari-hari. Saya lihat foto-fotonya juga menarik. Saya penasaran banget ingin lihat langsung Pasar Karetan ini," ujar Ayushita, Sabtu 4 November 2017.
Menurut pemilik akun twitter @ayushitaaa ini, Pasar Karetan merupakan ide yang sangat unik dan kekinian. Konsepnya sangat anak muda dan Instagrameble. Perpaduannya digarap sangat menarik. Konsepnya dikolaborasikan dengan gaya anak muda milenial dan masyarakat lokal yang penuh tradisi.
"Ini benar-benar unik. Bisa memadukan market offline dan online. Buyers dan sellers bisa berkumpul di satu tempat yang sangat digital lifestyle. Ini akan bermanfaat bagi yang punya bisnis online shop seperti saya," kata Ayushita.
Pemilik 500 ribu follower ini juga mengaku penasaran dengan aneka kuliner yang dijajakan di Pasar Karetan. Menurutnya, akan menjadi sensasi luar biasa saat ada sedikitnya 33 menu pilihan kuliner dan aneka jenis kopi bisa dinikmati di satu tempat.
"Pasar Karetan ini bakal menjadi tempat favorit bagi anak muda yang gemar foto-foto di spot yang bagus. Atau foto-foto selfie dengan aneka kuliner yang banyak jenisnya. Bakal menyesal deh kalau sampai gak datang ke Pasar Karetan," tukas personil BBB ini.
Nah, bagi yang penasaran, Pasar Karetan Radja Pendapa ini akan dihidupkan setiap Minggu pagi pukul 06.00 sampai 11.00 WIB. Pasar ini didesain untuk orang bersantai, berhari Minggu, berlibur bersama keluarga, sahabat, handai tolan, karib, termasuk friends dan followers-nya. Pengunjung akan menyusuri hutan karet di pagi hari. Kiri kanan pohon karet yang masih aktif disadap. Melewati pematang sawah yang kalau difoto bernuansa hujau. Ada 1001 titik selfie yang antimainstream menunggu di sana.
Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi, Don Kardono menambahkan, untuk membuat Pasar Karetan ini lebih menarik lagi, GenPI Jateng juga sudah menyiapkan aneka permainan dan olahraga. Salah satunya trekking, dengan jarak tempuh 2,5 km, 5 km dan 10 km. “Sangat menarik bisa trekking di hutan karet dengan hawa yang sejuk. Pemandu trekking-nya masyarakat lokal, bersama GenPI,” kata Don Kardono.
Soal kuliner yang bakal ditampilkan di Pasar Karetan Radja Pendapa, dijamin bakal bikin selera makan bergelora. Mulai Gendar Pecel, Bandeng Cabut duri, Nasi Jagung, Urap Mangrove, Buntil, Dawet Sukun, Klepon, Ketan Kincow, Stik Mangrove dan Rujak ada situ.
Kemudian Soto Pandanaran, Gudeg Wijilan, Cumi bakar, Mangut mrengut, Bakso, Nasi + lontong pecel, Lontong Opor, Nasi Tengkleng, Gemblong goreng, Getuk goreng, gatot, tiwul, Nasi Bakar karetan Batagor, Nasi campur Bali dan aneka minuman segar dan kopi juga menunggu di sana.
“Minum kopi di hutan karet, di udara bebas, sambil melihat hijau alam yang asri, itu seru. Karena minum kopi itu bukan sekedar pelepas dahaga. Tapi lebih ke menemukan suasana, teste dan persahabatan. Karena itu ada istilah kopi darat!” ungkap Don Kardono.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuty juga ikut terbius dengan pesona Pasar Karetan. Saking tertariknya, wanita berkerudung itu bakal ikutan hadir di Pasar Karetan Radja Pendapa.
“Iya, saya akan terbang ke Semarang. Saya ngin mencicipi kulinernya, melihat kreasi anak-anak muda GenPI, yang mengubah tempat biasa menjadi luar biasa. Menciptakan atraksi wisata baru buat masyarakat Semarang dan Kendal,” kata Esthy.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai, Pasar Karetan ini beda dengan pasar-pasar zaman dulu, yang hanya membutuhkan lapak, tempat menata barang dagangan, bertemulah pembeli dan penjual. Pasar Karetan ini pasar penuh aturan. “Karena aturan itu sendiri sudah unik dan bisa diceritakan di media sosial,” kata Arief Yahya.
Digital lifestyle itu, kata Menpar Arief Yahya, harus interaktif, berbasis online, bercerita dengan video, gambar, sedikit text, viral alias dari HP ke HP. Bukan lagi dari mulut ke mulut, karena ‘mulut’ mereka adalah gadget, signal, dan wifi. “Bagus, konsep Pasar Karetan ini! Silakan datang Minggu Pagi 5 November 2017,” ajak Menpar Arief Yahya. (webtorial)