Jelajahi Situs Warisan Underwater UNESCO di Labuan Bajo

Labuan Bajo, Flores.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Menyelam di tempat-tempat indah? Itu sudah biasa dilakukan anak-anak muda. Mengeksplorasi keindahan bawah laut di tempat-tempat eksotis? Itu juga umum dilakukan. Tapi kalau menyelam di situs warisan underwater UNESCO? Tak banyak orang yang pernah merasakan sensasinya.

Jelang Liburan Nataru, Wamen Pariwisata Cek Toilet Taman Safari di Bogor

Itulah bidikan angel yang khas dari DiveMagazine, majalah yang sedang meranking destinasi selam kelas dunia, yang mengajak followers-nya untuk vote.

“Omong-omong, Anda sudah nge-vote belum? Yuk, pastikan Indonesia menang, dengan kekayaan dan keindahan bawah laut,” ajak Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, tanpa basa-basi kepada para netizen.

Dukung Pariwisata Indonesia, Waketum Koordinator Kadin Sebut Stakeholders Harus Bekerja Sama

Caranya mudah, kilik di site ini: http://divemagazine.co.uk/go/7467-vote-for-top-dive-destinations-2017 untuk masuk ke landing page-nya. Scroll ke bawah, ada kotak orange dengan judul “Best place in the world to dive. ”Centang saja Indonesia di pojok kiri atas. Lihat hasilnya. Saat ini kita sudah unggul jauh di atas angin. Terima kasih kepada semua yang nge-vote,” kata Arief Yahya.

Bagi yang penasaran, DiveMagazine, adalah majalah menyelam terkemuka di dunia yang menjadi panduan menyelam di 165 negara. Majalan itu dalam salah satu artikelnya merekomendasikan para divers dari seluruh penjuru dunia untuk mengeksplor situs warisan underwater UNESCO di Komodo National Park, Labuan Bajo, Indonesia.

Ketika Pariwisata Lebih dari Sekadar Destinasi

Lantas apa sih hebatnya Komodo National Park di Labuan Bajo? Kenapa namanya bisa muncul dan menjadi tema artikel yang keren begitu? Titik-titik selamnya disejajarkan dengan Tubbataha Reefs Natural Park-Filipina, Great Barrier Reef-Australia, Sian Ka'an-Meksiko, Reserve System-Belize dan Galapagos-Ekuador?

Alasan pertama, sejak 1986, Komodo National Park sudah dideklarasikan UNESCO sebagai World Heritage Site. Alasan lainnya, kawasan yang bakal segera disulap menjadi ’10 Bali Baru’ itu menyimpan  fenomena alam luar biasa. Ada banyak keindahan alam dan nilai estetika langka yang bisa dinikmati di sana. Terumbu karang dan ekosistem bawah lautnya dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Di 2015, CNN Internasional sempat menobatkan Labuan Bajo sebagai destinasi snorkeling nomor dua terbaik di dunia setelah Raja Ampat.

“Kalau atraksi, Komodo National Park Labuan Bajo memang sudah kelas dunia. Sudah keren,” ujar Cipto Aji Gunawan, tenaga Ahli Underwater Tourism Kemenpar, Senin 3 Oktober 2016.

Cipto tak asal bicara. Karena di underwater tourism Labuan Bajo menyimpan 385 spesies terumbu karang, 70 macam bunga karang, beragam rumput laut, dan ribuan spesies ikan. Yang hobi berenang dengan hiu dan ikan pari, di sinilah tempatnya. Yang suka menyelam bersama paus, Labuan Bajo tempat idealnya. Ada 6 spesies paus yang bisa dilihat di sini. Itu belum termasuk penyu hijau dan 10 jenis lumba-lumba.

Spesifikasi lainnya, spot diving pulau Komodo memiliki kedalaman hingga 150 meter. Suhunya berkisar 25-29 derajat celcius dengan tingkat keasinan mencapai 34 ppt. Sangat ideal untuk menyelam. Dan yang paling istimewa, Pulau Komodo ada dalam zona transisi Garis Wallace. Zona ini memberikan aneka flora dan fauna tropis khas campuran Asia Tenggara-Australia.

Lantas titik-titik mana saja yang menjadi spot menyelam terbaik di Pulau Komodo? Yang pertama, ada Batu Samsia. Kawasan ini merupakan salah satu titik menyelam terfavorit bagi pelancong. Selain menyusuri serangkaian saluran air, para pelancong bisa berinteraksi dengan kura-kura, hiu serta beraneka ikan kecil lainnya yang menggemaskan.

Nomor dua, ada Toko Toko. Titik selam di sini disebut juga sebagai istana batu dalam air. Kedalamannya mencapai 7 meter di bawah permukaan laut. Terumbu karangnya warna-warni. Ikan-ikan aneka warna juga banyak berenang di kawasan ini.

Setelah itu, ada Crystal Rock. Berada di kedalaman 5 meter, pelancong bisa menemukan Barramundi Cod, katak ikan, Parrotfish serta beberapa jenis ikan khas perairan Pulau Komodo.

Yang terakhir, Manta Point. Ini adalah lokasi memantau manta yang paling representatif. Di Manta Point, pelancong bisa menyaksikan manta di bulan Maret-April dan September-November. Sekelompok manta berjumlah belasan bahkan puluhan sering terlihat bermain-main di taman bawah lautnya.

Beragam kedahsyatan tadi akhirnya meluluhkan rider sekelas Jorge Lorenzo. Juara dunia tiga kali MotoGP itu tercatat pernah menyelam di Labuan Bajo pada Januari 2011. Liburan Lorenzo saat itu dihabiskan untuk mengeksplorasi Pulau Bidadari, tempat diving yang paling disenangi para turis mancanegara, tracking ke Pulau Rinca dan bermain bola di Pulau Bidadari. (webtorial)   

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya