Kemenpar Tampil di Kongres Konsultan di Maroko
- VIVA.co.id/Bobby Andalan
VIVA.co.id – Kementerian Pariwisata RI jauh-jauh tampil ke Maroko, saat World Tourism Day (WTD), 27 September 2016 lalu. Ada apa? Berpromosi di negara yang bukan pasar utama? Pasti ada sesuatu yang masuk akal dan bernilai captive, sehingga Wonderful Indonesia menggoda negeri yang memiliki garis pantai yang sangat panjang di Samudera Atlantik dan berada diantara Spanyol dan Prancis itu.
“Tentu! Kami mensupport INKINDO (Ikatan Nasional Konsultan Indonesia) yang sedang kongres dunia di Maroko. Tahun depan, mereka akan berkongres di Indonesia, dan menghadirkan 1.000 konsultan dari 89 negara. Karena itu, kami tampilkan keindahan alam, budaya dan man made yang dimiliki Indonesia, agar mereka semakin mantap dan meyakinkan untuk terbang ke tanah air,” kata Nia Niscaya, Asdep Pengembangan Pemasaran Mancanegara Wilayan Eropa, Amerika, Timur Tengah dan Afrika itu.
Pasar yang disasar kali ini, kata Nia, adalah MICE, meetings, incentives, conferences, exhibitions yang merupakan potensi besar bagi Indonesia. Bali Nusa Dua dan Jakarta adalah dua kota yang paling siap untuk 1.000 peserta MICE yang sangat mungkin jumlah itu akan bertambah. Karena banyak diantara mereka peserta MICE yang mengajak keluarga. Kota lain, seperti Bandung, Jogjakarta, Solo, Semarang, Batam, Bintan, Manado, Makassar, Surabaya dan Medan juga cukup fasilitasnya untuk menerima sejumlah itu.
Lalu apa yang dipromosikan di Maroko? Nia menjelaskan, Kemenpar mendesign booth dan image Wonderful Indonesia di sana. Tentu, juga beberapa TVC yang ada tayangan tentang destinasi wisata Indonesia dan kesenian tradisional Indonesia yang cukup dikenal di sana.
“Di tayangan video-nya, ada short speech Pak Menpar Arief Yahya, yang intinya mengucapkan selamat datang tahun depan ke Indonesia,” kata Nia Niscaya yang mendampingi Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana itu.
Menpar Arief Yahya menjelaskan bahwa Indonesia adalah tempat yang indah untuk berwisata culture dan nature. Budayanya kuat, alamnya istimewa. Dua keindahan yang jika digabungkan menjadi satu kekuatan atraksi pariwisata yang mengagumkan.
“Silahkan datang, eksplorasi dan nikmati alam dan budaya Indonesia,” kata Mantan Dirut PT Telkom yang pintar ilmu dan implementasi marketing ini.
Arief Yahya mengakui, spending wisman MICE itu jauh lebih besar daripada jenis wisatawan lain ke tanah air. Bahkan bisa tiga kali lipat, dibandingkan dengan leisure, dan sport tourism. Dana ini didapat dari asosiasi kongres se dunia, yang juga ada market-nya.
“Coba, kalau dipaketkan, mereka MICE di Nusa Dua, dan mereka bisa bebas memilih berkunjung ke semua destinasi di Bali? Itu kombinasi yang cantik, masuk dari tourism dulu akan lebih smooth,” kata Arief Yahya.
Jauh-jauh dari Eropa, Amerika, atau Timur Tengah ke Bali, Jakarta, Batam, Bintan, Jogjakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Makassar, atau Medan, kalau hanya untuk berkonferensi atau pertemuan, tentu tidak sayang dengan waktu dan kesempatan. Karena itu, mereka biasanya mengajak istri, anak dan keluarganya untuk sekalian berliburan, belanja, kuliner, atau berburu souvenir.
“Itulah MICE, yang bidding tahun 2017 sudah dimenangkan oleh INKINDO,” kata pria asal Banyuwangi ini. (webtorial)