Kegiatan Adat dan Budaya Turut Tumbuhkan Perekonomian Desa

Acara Penguatan Pranata Adat dan Budaya di Kabupaten Manggarai
Sumber :
  • Kemendesa

VIVA – Bertempat di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai menggelar acara Penguatan Pranata Adat dan Budaya melalui festival dan seni budaya untuk perdamaian.

Netizen Soroti Kesalahan Tata Bahasa Surat Menteri Desa yang Viral untuk Kepentingan Pribadi

Dalam acara tersebut, Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu) Aisyah Gamawati mengatakan bahwa kegiatan Penguatan Pranata Adat dan Budaya yang digelar ini diharapkan dapat mewujudkan dan mengaktifkan kembali penguatan lembaga kemasyarakatan desa sebagai wahana forum perdamaian desa.

Kegiatan ini juga dapat meningkatkan ketahanan masyarakat dari sisi sosial dan budaya, merevitalisasi kearifan lokal sebagai wahana perdamaian desa, mendorong tumbuhnya kader-kader pelopor perdamaian, mendorong tumbuhnya minat dan bakat bagi pemuda dan masyarakat desa di bidang olahraga, serta mendorong tumbuhnya perekonomian di desa. 

Gagas Jabatan Kades 9 Tahun, Gus Halim Bersyukur Dapat Dukungan Luas

Lebih lanjut, Aisyah menjelaskan, sejak tahun 2015, rangkaian kegiatan serupa sudah digelar oleh Kemendesa PDTT. Hal ini merupakan langkah dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan perdamaian di Indonesia yang berbasiskan pada nilai-nilai keragaman bangsa dan budaya setempat.

Kegiatan ini sendiri sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial yang menegaskan bahwa upaya penanganan konflik sosial di Indonesia dilakukan melalui pendekatan pranata adat dan kearifan lokal. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini, dapat mempererat kohesi sosial di tataran akar rumput dan terus berkomitmen pada kondisi perdamaian.

Resolusi 2023, Gus Halim: Harus Lebih Fokus, Detail dan Terintegrasi Antar Unit Kerja

Di acara yang sama, Direktur Penanganan Daerah Pasca Konflik Hasrul Edyar menuturkan bahwa di festival yang merupakan salah satu rangkaian acara kegiatan pranata adat dan budaya, digelar juga forum perdamaian, workshop musyawarah perencanaan pembangunan peka perdamaian, dan kurikulum bina damai melalui forum ketahanan masyarakat serta pelembagaan forum perdamaian.  

Festival ini berjalan dengan sukses menyajikan berbagai kegiatan, seperti sapaan adat Tesi dan Tuak Kapu, pagelaran tari-tari dan musik tradisional, gelaran teater, dan pembelajaran vokal oleh Bertha bagi siswa SMPN 1 Langke Rembong, Mbaumuku, Kecamatan Rembong.

Pada acara ini, dibacakan pula ikrar perdamaian oleh seluruh peserta festival dari unsur Forkopimda, FKUB, Ormas, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Camat, Kepala Desa, Babinsa, Babinkamtibmas, dan Pendamping Desa.

Revitalisasi Sorga Wujudkan Interaksi Positif

Di tempat yang sama, dilaksanakan juga revitalisasi sarana olahraga desa. Menurt Hasrul, revitalisasi ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mempererat kohesi sosial antara masyarakat, di mana pada sarana olahraga tersebut sangat dimungkinkan terjadinya interaksi yang positif, misal dengan adanya pertandingan sepakbola antardesa.

Kemendes PDTT memberikan bantuan revitalisasi sarana olahraga desa dan penanaman rumput pertama di lapangan sepak bola Desa Bangka Lao, Kabupaten Manggarai.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya