Kreatif! Desa Ini Ubah Limbah Kayu Jadi Karya Seni Bernilai Tinggi

Salah satu hasil karya seni dari limbah kayu di Desa Ipuh Bangun Jaya.
Sumber :

VIVA – Penumpukan limbah potongan kayu biasanya hanya dibiarkan berserakan. Setiap hari potongan kayu tersebut semakin banyak, potongan limbah kayu tersebut yang sebenarnya masih mempunyai nilai ekonomis tinggi jika dilakukan beberapa inovasi motif dan diukir secara kreatif.

Netizen Soroti Kesalahan Tata Bahasa Surat Menteri Desa yang Viral untuk Kepentingan Pribadi

Ya, di Desa Ipuh Bangun Jaya yang terletak di Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, limbah kayu ini biasa berserakan dimana-mana. Limbah kayu ini berasal kayu tebangan baik dari akar, batang dan ranting. 

Menurut Nurrokhman Kepala Desa Ipuh Bangun Jaya masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan limbah kayu ini dengan baik. “Banyak ditemukan limbah potongan kayu di Desa Ipuh Bangun Jaya, tapi masih banyak masyarakat yang belum paham akan diapakan limbah kayu ini,” jelasnya kepada tim Viva melalui aplikasi pesan singkat. 

Gagas Jabatan Kades 9 Tahun, Gus Halim Bersyukur Dapat Dukungan Luas

Nurrokhman juga menjelaskan di desanya masih banyak pemuda yang masih produktif namun belum memiliki pekerjaan yang tetap. “Di desa ini banyak pemuda usia produktif tapi sayangnya mereka belum ada pekerjaan yang tetap,” katanya.

Namun demikian Nurrokhman juga mengatakan ada beberapa masyarakat yang memiliki keahlian dalam membuat ukiran kayu. “Untuk itu akhirnya saya coba mengajak masyarakat untuk duduk bersama membahas limbah kayu ini,” ujarnya.

Resolusi 2023, Gus Halim: Harus Lebih Fokus, Detail dan Terintegrasi Antar Unit Kerja

Nurrokhman berdiskusi terkait masalah limbah potongan kayu yang berserakan agar dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan yang dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat Desa. Hasil diskusi inilah yang menurut Nurrokhman memunculkan ide kreatif untuk memanfaatkan potongan kayu.

“Baru kemudian dimusyawarahkan kembali bersama Pemuda Karang Taruna, BUMDesa dan Tokoh Masyarakat,” katanya. Dari hasil musyawarah masyarakat menyetujui inovasi kerajinan seni ukir sebagai salah satu solusi penanggulangan masalah limbah potongan kayu yang ada di desa Ipuh Jaya Bangun Jaya.

“Setelah disetujui, kemudian saat pelaksanaan dibantu tim Karang Taruna untuk mengkoordinir para pekerjaan kerajinan ukir yang ada,” jelas Nurrokhman. Dengan sentuhan seni dari para pengrajin inilah, potongan kayu diubah menjadi bermacam-macam model seperti miniatur monas, ukiran abstrak, hiasan rumah, patung monyet, patung orang utan, alat rumah tangga dan berbagai kerajinan lainnya.

Lalu kemudian menurut Nurrokhman produk hasil kerajinan seni ukir tersebut kemudian dipasarkan melalui BUMDesa agar dapat dipasarkan lebih luas melalui relasi BUMDesa. “BUMDesa menerima pemesanan produk kerajinan sesuai dengan keinginan dari para pembeli melalui media online ataupun pemesanan secara langsung,” katanya.

Hasil dari pengolahan limbah kayu menjadi nilai seni bernilai tinggi kini juga membuka peluang kerja bagi para pemuda yang masih produktif. Perekonomian masyarakat desa meningkat dengan adanya kerajinan seni ukir limbah potongan kayu tersebut.

“Keterlibatan Pemuda Karang Taruna dan BUMDes dalam pengolahan dan penanganan limbah kayu yang optimal, juga menjadi faktor penting suksesnya program ini, sehingga inovasi ini mampu berkontribusi dalam Pendapatan Asli Desa (PAD),” tutup Nurrokhman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya