Laboratorium Terpadu, Solusi Masalah Pendidikan di Desa Bulangita

Suasana belajar di laboratorium terpadu Desa Bulangita.
Sumber :

VIVA – Berdirinya laboratorium terpadu di Desa Bulangita mungkin salah solusi untuk menanggulangi permasalahan – permasalahan yang dialami oleh masyarakat khususnya pendidikan.

Temui Mendagri Bahas Program di Desa, Mendes Yandri: Kami Memiliki Irisan yang Sangat Erat

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) seperti meningkatkan keahlian komputer serta kemampuan berbicara di depan umum menjadi tujuan utama dibangunnya laboratorium terpadu di Desa Bulangita ini. 

Tidak hanya itu, laboratorium terpadu desa yang ada di Bulangita juga merupakan solusi untuk rasio angka putus sekolah yang cukup tinggi. Pasalnya, dengan adanya laboratorium ini akan dapat memberikan pendidikan non formal dan keahlian khusus terhadap masyarakat sehingga mereka akan mudah mendapatkan pekerjaan.

Fenomena Perbaikan Jalan Serentak, Diduga Para Kades Panik Karena Penyalahgunaan Anggaran Dana Desa?

Asman Najamudin Tenaga Ahli Pelayanan Dasar di Program Pembangunan & Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) menjelaskan bahwa awalnya Desa Bulangita merupakan hasil pemekaran dari desa teratai pada tahun 2008. Desa ini merupakan desa yang paling ujung sebelah utara dari Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato.

“Di sini, kebanyakan masyarakatnya mencari uang dengan bertani, berkebun dan beternak. Dan ternyata, masyarakat yang putus sekolah juga banyak, rata-rata pendidikan terakhir mereka adalah SMA,” jelas Asman melalui aplikasi pesan singkat kepada tim Viva.

Netizen Soroti Kesalahan Tata Bahasa Surat Menteri Desa yang Viral untuk Kepentingan Pribadi

Kemudian, lanjut Asman, peningkatan kapasitas SDM di desa ini juga masih minim. “Terutama terkait hal yang berhubungan dengan kemampuan berbicara di depan umum,” katanya. 

Sedangkan menurut Asman kualitas sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam proses membangun bangsa dan negara. “Kami khawatir dengan minimnya kemampuan-kemampuan seperti ini, akan berpengaruh pada kualitas SDM kita di desa ini. Oleh karena itu pendamping desa menginisiasi kegiatan ini dan akhirnya berkembang ke keterampilan lain, seperti kursus komputer di desa,” kata Asman.

Dalam proses pembangunan laboratorium terpadu di Desa Bulangita, Asman menjelaskan awalnya pemerintah desa melakukan sharing pendapat dengan pendamping desa. “Nah, dari sharing dengan pendamping desa ini akhirnya teridentifikasi kekurangan-kekurangan apa saja yang ada pada SMD kita di sini. Keberanian berbicara dan di depan umum dan keterampilan komputer menjadi dua masalah dasarnya.”

Sehingga pada tahun 2017 mulailah dirumuskan mengenai program kegiatan yang cocok untuk permasalahan tersebut. “Akhirnya diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan yang cocok untuk permasalahan tadi, ya itu, melalui pembekalan keterampilan khusus yang kami fasilitasi di laboratorium terpadu desa,” ujar Asman. 

Laboratorium terpadu ini terdiri dari kelas keterampilan komputer dan public speaking. Setelah proses awal dengan munculnya gagasan membangun laboratorium terpadu ini, selang satu tahun kemudian di tahun 2018, diadakanlah musyawarah desa untuk mengganggarkan dana desa sebesar Rp 75 juta untuk memenuhi fasilitas yang dibutuhkan laboratorium terpadu ini. 

Meskipun menurut Asman, gedung laboratorium terpadu ini masih menjadi satu dengan posyandu, namun dengan bantuan anggaran dana desa ini, laboratorium terpadu di Desa Bulangita memiliki beberapa fasilitas seperti, 5 unit komputer, 1 buah LCD dan 1 buah printer. 

Untuk proses pembelajarannya sendiri, kegiatan ini dijalankan berdasarkan rancangan kurikulum pembelajaran yang telah disusun dan modul pembelajarannya. Sedangkan untuk tenaga tutor saat ini masih menggunakan tenaga pendamping dan fasilitator perencanaan desa.

Asman berharap dengan adanya laboratorium terpadu, hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas SDM di Desa Bulangita. “Selain itu, berdirinya laboratorium terpadu ini kami harapkan dapat membuka pola pikir masyarakat tentang pentingnya pendidikan untuk bekal di masa depan,” tutup Asman. 

 

Menteri Desa dan Daerah Tertinggal Yandri Susanto

Mendes Yandri Tegaskan 20 Persen Dana Desa untuk Ketahanan Pangan, Nilainya Capai Rp 16 Triliun

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto mengungkapkan bahwa sebesar 20 persen dari total anggaran dana desa dialokasikan untuk ketahanan pangan.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024