Di Desa Ini, Anak-anak Diajarkan untuk Peduli Lingkungan Sejak Kecil

Salah satu kegiatan di TK dan PAUD ramah anak di Desa Umbul Reja.
Sumber :

VIVA – Persoalan lingkungan memang menjadi masalah serius yang dihadapi berbagai negara, tidak terkecuali Indonesia. Nyatanya, permasalahan lingkungan yang terjadi di Indonesia saat ini semakin kompleks. Mulai dari pencemaran plastik di lautan, tumpahan minyak dan gas, illegal logging, perampasan laut (ocean grabbing), hingga pertambangan yang kerap merusak ekosistem. 

Gagas Jabatan Kades 9 Tahun, Gus Halim Bersyukur Dapat Dukungan Luas

Persoalan-persoalan tersebut seolah tak pernah usai. Apalagi efek isu perubahan iklim yang cukup banyak dirasakan penduduk bumi. Untuk itu, diperlukan berbagai upaya mulai dari yang kecil hingga besar untuk bisa mengurangi masalah lingkungan ini. 

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi permasalahan lingkungan ini datang dari sebuah desa di Yogyakarta. Desa Umbul Reja namanya. Desa ini terletak di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul,Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta. Melaui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK), desa ini mulai mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan sejak masih anak-anak.

Resolusi 2023, Gus Halim: Harus Lebih Fokus, Detail dan Terintegrasi Antar Unit Kerja

Wakimin Kepala Desa Umbul Reja menjelaskan bahwa untuk menentaskan permasalahan lingkungan harus dimulai dengan membangun kesadaran berperilaku terhadap lingkungan.

“Tentu untuk membangun kesadaran ini kan yang tidak mudah. Makanya kita coba bangun kesadaran untuk peduli lingkungan dimulai dari kecil kepada anak-anak di desa ini,” kata Wakimin saat ditanyai tim Viva melalui telepon selular. 

Kemendes PDTT Songsong 2023 dengan Penuh Optimisme dan Lebih Produktif

Upaya yang dilakukan Desa Umbul Reja untuk membangun kesadaran peduli lingkungan adalah dengan membangung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan TK ramah anak. “PAUD dan TK ini dibangun agar bisa menyediakan fasilitas yang mampu mengerti kondisi sosial, fisik dan emosional untuk anak-anak,” ujar Wakimin. 

Jadi, lanjut Wakimin nantinya kita akan tahu kebutuhan dan karakteristik di lapangan dengan model pembelajaran yang ramah anak dan ramah lingkungan itu seperti apa. “Di PAUD ini anak-anak diajarkan cinta lingkungan dari berbagai aspek, seperti keagamaan, kegiatan mengenal alam, misalnya, bagaimana menanam padi atau menyusui kambing,” kata Wakimin.

Dijelaskan Wakimin keberadaan PAUD dan TK ramah anak ini juga tidak terlepas dari keterlibatan dana desa yang diberikan pemerintah desa. “Bantuan dana desa ini kami gunakan untuk membangun fasilitas sarana dan prasarana, seperti gedung PAUD, TK dan juga nantinya permainan edukasi,” jelas Wakimin.

Masyarakat pun menyambut gembira dengan hadirnya PAUD dan TK ramah anak  ini. “Jadi, kalau ada anak-anak yang sudah mencapai usia masuk sekolah, mereka bisa belajar di PAUD ini (Ramah Anak).”

Wakimin juga menambahkan ke depannya, Desa Umbul Reja akan terus melakukan pembangunan dan pemberdayaan untuk memajukan masyarakatnya. “Rencananya dana desa untuk anggaran tahun 2019 ini akan kita manfaatkan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa sini,” tutup Wakimin.

 

 

Netizen Soroti Kesalahan Penulisan Tata Bahasa Surat Kemendesa yang Viral

Netizen Soroti Kesalahan Tata Bahasa Surat Menteri Desa yang Viral untuk Kepentingan Pribadi

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto menggunakan surat berkop kementerian untuk kegiatan pribadi, netizen justru koreksi isi surat yang salah

img_title
VIVA.co.id
23 Oktober 2024