Desa Kutuh Ciptakan Sistem Pemerintahan Modern Serba Digital

Aplikasi SIGADIS di website.
Sumber :
  • Website SIGADIS

Di era modern yang serba digital ini, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dituntut untuk dapat menggunakan teknologi yang canggih. Penggunaan teknologi ini dipercaya dapat mempermudah mereka dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara cepat dan tepat.

Perubahan sistem pelayanan menjadi pelayanan berbasis digital ini memaksa pemerintah untuk terus berinovasi, baik untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) maupun untuk memperbaharui fasilitas demi memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

Salah satu desa di Provinsi Bali, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, belum memiliki standar sistem pelayanan, terutama tentang administrasi kependudukan, sehingga administrasi data pada Pemerintah Desa Kutuh belum terorganisir dan kinerja perangkat desa belum maksimal.

Hal itu sangat disayangkan lantaran Desa Kutuh berada pada daerah pariwisata yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan berkat banyaknya pendatang. Namun, sistem administrasi yang belum tertata membuat sulit pemantauan pendatang tersebut di wilayah Desa Kutuh.

Untuk mengatasi hal itu, Pemerintah Desa Kutuh mengembangkan sistem Smart Village (Desa Pintar). ”Smart Village merupakan suatu konsep besar yang ingin kami wujudkan untuk mengatasi dan menganalisa berbagai potensi permasalahan yang ada di desa,” ujar I Wayan Agus Sudiantara selaku staf IT Desa Kutuh.

Dengan Smart Village, ada empat poin sentral yang dicita-citakan untuk terwujud, antara lain:

  1. Smart Governance, yaitu untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan dengan baik.
  2. Smart Economy, yaitu untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sesuai dengan visi dan misi Desa Kutuh yang merupakan ekonomi kerakyatan.
  3. Smart Environment, yaitu untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan rasa nyaman kepada masyarakat Desa Kutuh.
  4. Smart People, yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang well-educated, baik secara formal dan non-formal, serta berkarakter luhur.

Untuk mencapai hal itu, Desa Kutuh mengimplementasikan kemajuan teknologi dengan mengembangkan beberapa sistem yang dilaksanakan oleh tim IT Desa Kutuh dan dibantu oleh konsultan pengembangan aplikasi yakni CV Immortal Sollutions. Kegiatan ini berlangsung selama 12 bulan dengan menggunakan anggaran Dana Desa tahun 2017 sebesar Rp71.500.000.

Kemendes PDTT Bakal Revitalisasi 619 Kawasan Transmigrasi

Dari kegiatan tersebut, telah berhasil diciptakan beberapa aplikasi:

SIGADIS (Sistem Pemetaan GIS)

Kemendes PDTT Gelar Upacara Tabur Bunga di Komplek Makam Pionir Transmigrasi

Pada awalnya, aplikasi ini dirancang untuk dapar memudahkan stakeholder Pemerintah Desa Kutuh dalam melakukan pendataan potensi desa. Namun, seiring perjalanan, aplikasi ini dikembangkan untuk dapat diakses oleh masyarakat Desa Kutuh dengan menambahkan fitur profil warga, pelaporan online, dan penawaran jual beli online.

“Sistem ini kami kembangkan untuk mendigitalisasi segala administrasi kepemerintahan dalam bentuk aplikasi, sehingga segala urusan kepemerintahan dapat tertata dengan baik, mengacu pada Permendagri No. 47 Tahun 2010 Tentang Administrasi Pemerintahan,” jelas I Wayan.

Hari Bakti Transmigrasi, Kemendes Gelar Istighotsah dan Aksi Sosial untuk Gempa Cianjur

SIADEK (Sistem Administrasi Desa dan Kependudukan)

SIADEK merupakan suatu sistem yang dikembangkan Pemerintah Desa Kutuh untuk mempermudah urusan administrasi kependudukan. Dengan sistem ini, masyarakat diharapkan dapat mengurus segala administrasi dengan lebih efektif. “Kami ingin masyarakat dalam mengurus segala administrasi tidak bertele-tele. Kami ingin maksimal 5 menit masyarakat sudah terlayani,” kata I Wayan.

SIGAP (Sistem Tanggap Penduduk Datang)

Aplikasi ini dibuat khusus untuk Linmas sebagai Lembaga Desa untuk melakukan pendataan dan pengawasan penduduk secara realtime secara 24 jam. Jika sebelumnya mereka masih melakukan pendataan dengan pencatatan secara manual, sekarang mereka sudah menggunakan aplikasi mobile SIGAP yang dapat diunduh di sini.

Dengan adanya aplikasi-aplikasi tersebut, kini Pemerintah Desa Kutuh memiliki sistem administrasi yang lebih sistematis, sehingga penanganan bisa lebih maksimal. Namun, di sisi lain, diperlukan peningkatan SDM untuk dapat memaksimalkan penggunaan aplikasi, sehingga Pemerintah Desa Kutuh bisa memberikan pelayanan yang prima bagi warganya.

“Berbicara Smart Village, bukan hanya bicara mengenai penerapan sistem teknologi informasi. Kami juga melakukan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Penerapan teknologi informasi hanyalah satu darir sekian strategi yang kami lakukan untuk mewujudkan Smart Village,” tutup I Wayan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya