Cegah Pisang Busuk, BUMDes Apoho Buka Pasar Sampai Luar Pulau
- Dok. Kemendesa
Indonesia merupakan salah satu produsen pisang terbesar di dunia, sehingga pohon yang berasal dari Asia Tenggara ini banyak dijumpai di Indonesia. Sebagai salah satu pusat produksi pisang, Indonesia memiliki pusat produksi yang terdapat di Sumatera, Jawa, dan Bali.
Pulau Sumatera merupakan sentra produksi pisang terbesar di Indonesia. Hampir semua provinsi di Pulau Sumatera merupakan penghasil buah favorit masyarakat Indonesia ini, termasuk juga Provinsi Bengkulu. Salah satu tempat yang menjadi penghasil pisang di Provinsi Bengkulu adalah Desa Apoho, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara.
Desa Apoho merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kepulauan terluar dari Provinsi Bengkulu, dengan jumlah penduduk sebanyak 279 jiwa dengan mata pencaharian penduduk mayoritas adalah petani pisang. Luas perkebunan pisang milik warga Desa Apoho yang kurang lebih mencapai 90 Ha menjadikan desa ini sebagai salah satu desa penghasil pisang terbesar di Kecamatan Enggano.
Namun, petani pisang yang berada Desa Apoho mengalami kesulitan dalam penjualan hasil bumi mereka. Hal ini timbul karena tidak adanya penampung yang secara kontinyu membeli pisang hasil kebun mereka dalam jumlah besar, padahal dalam seminggu ribuan tandan pisang kepok bisa dipanen petani. Hasil panen yang menumpuk tidak segera terjual ini mengakibatkan pisang busuk dan menimbulkan kerugian pada petani.
Mengatasi masalah ini, tahun 2016 melalui musyawarah desa muncul usulan dari warga Desa Apoho agar Bumdes Apoho yang baru saja terbentuk dapat mencarikan solusi bagi masyarakat Petani Pisang di Desa Apoho. Melalui musyawarah desa, telah disepakati untuk menjawab permasalahan petani Desa Apoho, maka Bumdes Apoho berinovasi mencari kemitraan ke luar daerah untuk perdagangan Pisang Kepok Enggano.
Pemerintah Desa Apoho melalui kelembagaan Bumdes Apoho mencarikan pasar untuk hasil bumi (Pisang Kepok Enggano) ke luar Pulau Enggano, yaitu di Ibu kota Provinsi Bengkulu. Dalam kerja sama penjualan pisang ke luar pulau ini, Bumdes Apoho mengambil keuntungan Rp1000 per tandannya.
Sampai saat ini, Bumdes Apoho telah menjalin kemitraan dengan para pengusaha di Ibu Kota Provinsi untuk bisa membeli dan menampung pisang dari petani di Desa Apoho. Pemerintah Desa dan pihak Bumdes pun terus mengembangkan bisnisnya sehingga permintaan Pisang Kepok Enggano dari para pengusaha mitra Bumdes Apoho terus meningkat.
Sejalan dengan permintaan pengusaha mitra dari Bumdes Apoho, dilakukan pengiriman pisang ke luar pulau sebanyak 2 kali dalam satu minggu dengan jumlah pengiriman tidak kurang dari 2000 tandan untuk sekali pengiriman. Dengan inovasi yang dilakukan Pemerintah Desa Apoho ini, masyarakat Desa Apoho tidak lagi mengalami kesulitan dalam penjualan hasil bumi mereka.
Lancarnya penjualan hasil produk unggulan desa ini sangat menguntungkan bagi desa dan masyarakatnya karena membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan meninngkatan pendapatan desa. Namun, alangkah baiknya jika kemudian Pemerintah Desa bisa berinovasi untuk melakukan pengolahan pisang sendiri di Pulau Enggano. Hal ini perlu dilakukan untuk memperluas pangsa pasar serta mengurangi risiko kerugian petani apabila cuaca buruk dan harga pisang menurun.